PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018
Sunday, October 27, 2013
Tuesday, October 22, 2013
Thursday, October 17, 2013
Fashion Report : In Association with Harper's Bazaar Indonesia & Bank BNI. Adi Surantha at BLVGARI The Fall/Winter 2013 Accessories Collection Presentation . Pacific Place Jakarta.
Bulgari, BNI, dan Harper's Bazaar cordially invite you to discover
BLVGARI The Fall/Winter 2013 Accessories Collection
Date : Thursday, October 17 2013
Time : 4.00- 6.00 pm
Place : BVLGARI Pacific Place
Ground Floor Unit 35
Host by:
Dr. Sonia Wibisono
Mrs. Ria Wibowo
Mrs. Elizabeth Halim
BLVGARI The Fall/Winter 2013 Accessories Collection
Date : Thursday, October 17 2013
Time : 4.00- 6.00 pm
Place : BVLGARI Pacific Place
Ground Floor Unit 35
Host by:
Dr. Sonia Wibisono
Mrs. Ria Wibowo
Mrs. Elizabeth Halim
Speaker : Adi Surantha
Fashion Show by : Edward Hutabarat
MC by : Sari Nila
In Association with : Harper's Bazaar Indonesia & Bank BNI
Fashion Show by : Edward Hutabarat
MC by : Sari Nila
In Association with : Harper's Bazaar Indonesia & Bank BNI
Wednesday, October 16, 2013
Monday, October 14, 2013
REFLEKSI HARI : KAWANAN LAIN
KAWANAN LAIN
Dalam berelasi selalu saja ada pasang surutnya, tak hanya soal hubungan percintaan namun juga soal pertemanan. Ada kalanya hidup dalam era modern dengan berjalannya waktu, beragam pertemuan dengan teman baru tak bisa diindahkan. Anda mencoba dan meraih satu lingkaran hidup baru lagi, dan tentunya menikmatinya. Namun dalam menyikapi hal itu, beberapa lingkaran pertemanan lama Anda yang ada pun tetap mengiringi langkah hidup Anda. Tapi, coba akui sejauh mana kiat Anda mengatur atau tepatnya membagi waktu "kelompok pertemanan" (lainnya) Anda itu saat ini?
Satu pertemuan dari tim teman lama hadir di atas meja restoran paling hip saat ini. Salah satu dari mereka terlihat menikmati pertemuan itu, namun juga memiliki perhatian yang lain. Singkatnya, pertemuan itu membahas beragam obrolan mulai dari kisah rumah tangga, pekerjaan hingga percintaan. Namun, disela obrolan itu salah satu dari mereka harus membagi waktunya dengan kisah pertemannya yang lain saat itu. Sibuk dengan ponselnya walau menikmati perbincangan sore itu. Hingga pada akhirnya, dirinya harus bergegas pergi untuk memenuhi janji yang lain. Mereka pun berpisah dan berjanji untuk mengatur pertemuan lain nantinya. Ini cara membagi waktu yang dirangkai oleh orang tersebut. Namun, ada yang merasa kurang bisa menerimanya hanya karena tidak mengetahui lebih dulu apa yang akan dilakukan dari teman Anda tersebut. Atau bisa jadi pembagian waktu tersebut tanpa menginformasikan di awal pertemuan.
Berlaku demikian, tentu bukanlah tidak sopan, berjalannya waktu setiap individu memiliki hidup "baru" yang lain. Anda diminta untuk mengerti. Namun juga tidak ada salahnya Anda untuk mencoba menyatu dengan situasi yang ada pada teman Anda yang bergegas pulang tersebut. Bukannya ingin mengusik hubungan pertemanan lain dari teman Anda tersebut, tapi setidaknya Anda menaruh perhatian pula dengan situasi tu. Sehingga, teman Anda dan Anda sendiri pun bisa saling memahami. Jika Anda dalam posisi teman Anda yang sibuk dengan ponselnya tersebut pun, tindakan hal itu bisa dipraktikan untuk memberikan informasi mengenai teman baru Anda itu. Bahkan jika perlu sekali waktu memperkenalkannya atau digabungkan dengan teman lama itu.
Tentu, jika nantinya Anda tidak mempertemukan untuk kedua kalinya, itu tidak jadi persoalan. Karena, setidaknya dengan langkah di atas, Anda atau teman Anda sudah saling mengetahui sama lain. Ini adalah proses saling menghargai dalam merefleksikan proses pertemanan, yang tentunya ingin Anda jaga sepanjang hidup Anda. Sehingga, dengan saling pengertian itu, teman Anda dan Anda sendiri akan bisa menikmati proses pertemuan (yang sudah sekali dipraktikan) dengan nyaman. Sehingga walau pertemanan Anda pasang surut, keadaan untuk mengembalikannya pada keadaan yang harmonis bisa terus berjalan.
Adi Surantha
Thursday, October 10, 2013
Wednesday, October 9, 2013
Monday, October 7, 2013
DESIGNER OF THE MONTH : ERA SOEKAMTO
INDONESIAN
DREAM!
Kekayaan
budaya sendiri mampu dikreasikan dengan fashion secara smart.
Desainer Era Soekamto membuktikannya.
Oleh, Adi Surantha.
“Label awal saya saat terjun ke
dunia fashion adalah Urban Crew, adalah kepribadian kedua saya yang
memiliki sisi rebellious. Saya sebagai konseptor, memiliki
jiwa dualisme dan senang berksperimen. Label untuk pasar anak muda
yang saya lansir saat berusia 20-an, perjalanan labelnya naik dan
turun, namun sampai sekarang label itu masih tetap ada. Tetap percaya
diri pada passion, stay strong, konsisten, jangan menyerah
dalam menjalankan karier.”
“Kini bussines line saya
berkembang seperti label Era Soekamto fokus pada koleksi kebaya,
royal kebaya, delicate, dan tetap pada pakem tapi modern.
Serta sebagai creative director untuk label Iwan Tirta. Di
label ini saya sebagai desainer, pengasuh dan pengemban dari batik
dan desainnya.“
“Label Era Soekamto fokus pada
koleksi kebaya, royal kebaya, delicate, dan tetap pada pakem
tapi modern. Karakter label saya ini karakternya sejalan dengan Iwan
Tirta juga.”
"Seorang creative director
harus bisa membawa sebuah label lebih luas dan mengarahkan
pada filosofi, kreatvitas, komersialisasi, dan membawa citra label ke
tingkat yang lebih baik."
“Jika sebuah label desainer ingin
jadi fashion house (Rumah
Mode). Kombinasi kemampuan mendesain, distribusi dan corporate
management harus solid, kita diusahakan kreativitas yg aplikatif
seperti yang sekarang ada pada Iwan Tirta.”
“Wanita saat mengenakan kebaya
tampil bersahaja, cantik, sexy dari dalam. Kreasi busana
inspirasi mix-culture seperti Jawa dan Makassar, yang
berkarakter namun simple dan wearable.”
“Bergabung pada Ikatan Perancang
Mode Indonesia (IPMI) sejak 1999.”
“Inpirator saya Madeleine Vionnet,
Christian Dior, Vivienne Westwood, Tom Ford, Audrey Hepburn, dan era
40-an.”
“Wanita seperti diamond, jika
memilki kualitas yang seimbang dan baik saat sinar datang dari luar
akan memancarkan cahaya yang sempurna bagi sekelilingnya.”
“Karya desainer harus bernilai
bisa dipakai, berguna untuk wanita dalam mengekspresikan dirinya
melalui busana.”
“Motif batik yang paling saya suka
adalah yang klasik, bernilai royal juga yang flamboyan seperti
Sawunggaling hingga Megamendung.”
“Baju sebagai kanvas, batik adalah
lukisannya. Koleksi busana untuk Iwan Tirta hadir pada koleksi sesuai
tren, gaya hidup hingga untuk aktivitas formal dan kasual. Biasanya
dibuat teknik drapery, tidak
dipotong karena menghargai pakem yang ada pada batik
tulis itu sendiri.”
“Hidup itu tidak linear, seperti
lingkaran, setiap manusia harus kembali ke hierarki dan dalam
kesadaran penuh. Seperti kebudayaan yang berada pada hierarkinya.
Sama seperti batik, harus sesuai pesan dan sejarahnya, sehingga
diterima dan dipahami khalayak dengan benar.”
“Karya yang bagus sejalan dengan
jiwa yang bagus. Karya itu memiliki jiwa, bernyawa dan
merepresentasikan keadaan hidup desainer.”
“Saya suka sekali sejarah
Indonesia,seperti eksplorasi kebudayaan dan peradaban tinggi. Saya
minat sekali pada kerajaan Jawa, budaya keraton, inspirasi filosofi
dan teologi yang magis.”
“Kebudayaan Indonesia harus
dilihat secara smart. Misalnya di bidang kreatif, membuat
regenarasi pengrajin itu sendiri dan mengedukasi masyarakat agar bisa
mengapresiasi. Jadi kedua belah pihak harus sama-sama dikembangkan.”
“Be your own style, let
beautiful you wear your fashion, not fashion wearing you.”
Subscribe to:
Posts (Atom)