PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Monday, October 3, 2011

PARIS FASHION WEEK REPORT: MEN'S READY TO WEAR FALL WINTER 2011/2012


































BARISAN MINIMALIS

Eksplorasi gaya minimalis dengan napas kekinian untuk pria intelektual

Fashion selalu mengagung-agungkan sesuatu yang baru, segar dan tak pernah membuat dejavu para penikmatnya. Namun di balik penciptaan sesuatu yang baru tersebut kadang perjalanan fashion menemui suatu titik untuk mulai memperlahan laju kreasi dengan eksplorasi yang berlebihan. Itulah yang terjadi pada tren fashion dari panggung peragaan busana pria musim gugur dan dingin 2011/2012. Tren busana pria membawa kita untuk kembali fokus pada gaya minimalis yang memiliki kode potongan bersih yang mengandalkan tata kajian busana bernapas tailor. Lantas hal tersebut tak membuat fashion pria tidak kreatif dan jalan di tempat, sesuatu eksplorasi yang tidak berlebihan justru mempertaruhkan daya kreatvitas di tingkat tertinggi. Fashion pria dituntut untuk kreatif dalam mengolah gaya minimalis yang segar sehingga membuat penikmatnya merasa “wow, sesuatu!”

Mengamati perjalanan fashion dari segala era, perkembangan fashion minimalis memasuki babak penghabisannya pada era fashion 90-an. Saat itu paham minimalism pada tata kehidupan masyarakat terbangun, mulai dari segi arsitektur, tata rias dan rambut hingga merambah ke ranah fashion. Sorakan clean cut, dinginnya gaya futuristic dan deconstructive membahana di wajah fashion dunia, hingga mempengaruhi garis rancangan desainer dan gaya busana masyarakat Indonesia.

Di Paris sendiri tempat dimana fashion meraih tempat penting bagi masyarakat, praktisi dan pemerintahnya, di era 90-an melahirkan perancang-perancang yang memploklamirkan gaya minimalis. Perancang tersebut sudah letih mengaggumi kejayaan pendahulunya di fashion era 20-an, 50-an hingga 60-an, mereka ingin menciptakan sesuatu yang baru dan berambisi menempatkan namanya berada dalam jajaran desainer-desainer fashion yang memiliki label visioner di sejarah perkembangan fashion. Sebut saja beberapa desainer yang naik ke permukaan saat itu seperti Helmut Lang, Jil Sander, Rei Kawakubo, Ann Demeulemeester, Martin Margiela dan banyak lagi. Era 90-an tersebut fashion dipimpin oleh Helmut Lang dan Calvin Klein yang merajai pasar fashion minimalis. Paris juga dikenal sebagai tempat para imigran desainer fashion Asia terutama asal Jepang yang membawa pengaruh budaya dan imajinasi yang baru. Sebut saja perancang Rei Kawakubo dengan gaya dekonstruktif pada label Comme des Garcons-nya, atau beberapa desainer yang menekuni studi mode di sekolah-sekolah fashion di belahan Eropa utara dan timur yang serba dingin dan baru dengan gaya Nordic-nya yang persuasif. Seperti desainer dan label Jil Sander, Raf Simons, Martin Margiela, Viktor&Rolf dan banyak lagi. Saat itu gaya minimalis diperkenalkan oleh Ann Demeulemeester melalui napas chic dan grunge, Helmut Lang dengan gaya uniform sedangkan perancang Tom Ford untuk Gucci saat itu juga keranjingan dengan busana berproporsi bersih yang dibumbui oleh sesuatu yang sensual.

Di era kini perancang dan label fashion yang mempresentasikan di Paris Fashion Week melahirkan gaya minimalis yang segar dan baru. Era postmodern pada fashion abad 21 kini memberikan gaya minimalis sebagai wadah gaya klasik yang mempesona bukan untuk menarik diri dari komunitasnya. Gaya minimalis yang ditawarkan para desainer yang tercermin pada gambar-gambar di artikel ini membawa Anda untuk tampil simple dan relax. Kadang “miskin” motif tak lantas mencap Anda sebagai individu yang kaku. Justru warna bisu seperti hitam, abu-abu, biru gelap dan putih pasir kini memberi tanda bahwa Anda adalah pribadi yang terbuka dan hangat, tidak kelewat semarak yang bisa mengintimidasi sekitar Anda. Kekuatan tailor menjadi “kuncian” gaya rancangan, hadir melalui setelan jas dan luaran seperti jaket, coat dan celana. Kreasi busana minimalis tersebut bisa hadir dengan gaya personal, itu dibuktikan pada kekuatan padu-padan hingga tiga elemen fashion di koleksi Ann Demeulemeester, potongan longgar ada pada Raf Simons, Damir Doma hingga label senior Yves Saint Laurent.

Menyikapi tren minimalis pada fashion pria ini Anda justru tidak dipaksa dengan sesuatu yang baru dan membuat Anda mengernyitkan kening. “ Anda menjadi sangat modern saat merasa dan mengenakan busana nyaman dan sederhana” ungkap Calvin Klein. Gaya minimalis ini justru memberikan pembaruan pada gaya klasik busana pria. Gaya busana sederhana berpotongan minimalis yang memberikan nuansa busana sharp justru bisa membentuk Anda sebagai pria yang berkepribadian intelek. Gaya ini pun paling mudah untuk mulai diadaptasikan pada office wear Anda yang tidak banyak terpegaruh embel-embel fashion. Namun perlu diingat bahwa saat Anda bisa meraih gaya minimalis yang terkesan intelek itu, Anda juga harus dibarengi dengan pikiran yang cerdas dan kebijaksanaan untuk melihat dan menentukan apa dan mana yang menjadi prioritas dan terbaik untuk Anda sekarang.

No comments:

Post a Comment