PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Monday, May 26, 2014

FASHION DIARY: DENIM FOREVER!


  DENIM FOREVER!
Satu elemen fashion yang pasti ditemukan di lemari Anda, tentunya denim dalam beragam gaya.
Oleh, Adi Surantha.

Pada suatu acara arisan, elemen denim dan T-shirt putih pun ditetapkan jadi dresscode acara. Lalu salah satu rekan pun berkomentar, “Aduh, gue tidak punya denim nih, boleh tidak ganti dengan dresscode lain?” Rekan lain pun menyambar, “Aduh say, masa loe tidak punya celana jeans. Tema itu sengaja dipilih karena paling mudah, dan setiap orang pasti punya!” Yup, denim memang bisa dikatakan sebagai material dari fashion yang universal. Banyak beragam fashion item yang mudah menerima material ini untuk desain busana. Bisa dipastikan bahwa denim seperti celana jeans, selalu ada di lemari setiap individu.

JEANS THERAPY
Fashion without jeans does not exist!” Kata Karl Lagerfeld. Begitulah yang yang dikatakan salah satu desainer legendaris dunia tersebut, dan hal itu pun terbukti dengan eksisnya denim dalam setiap perjalanan tren mode.

Sejak jeans itu dilahirkan pada 1847 sebagai busana untuk para pekerja kasar, Levi Strauss pun mempopulerkannya di Amerika Serikat saat perjalanan perdana item yang dikenal dengan warna birunya itu dengan merek Levi's. Pada awal era 50-an, pun jeans banyak hadir pada jenis overall klasik yang dikenakan untuk bekerja. Denim pun jadi idola banyak orang saat selebriti ikonis era itu mulai mengenakannya di berbagai kesempatan, contohnya saja Marlon Brando, James Dean dan Elvis Presley, setiap pria dan wanita mulai mencoba material denim di agenda gaya hidupnya saat itu.

Fashion dan musik yang perjalanan sejarahnya kerap beriringan juga mempunyai andil dalam mengibarkan denim sebagai tren di suatu zaman. Contohnya saja era 60-an, di mana musik pop dan rock & roll menjadi medan gaya hidup di dunia belahan barat, denim mulai banyak bersliweran di lantai dansa kawula muda.

Memasuki keriaan fashion 70-an yang semarak, denim pun tak absen untuk dieksplorasi. Flare jeans atau dikenal juga dengan sebutan bell bottom jadi andalan setiap perempuan gaya saat itu. Bahkan saat momen flower generation merebak di banyak generasi muda, celana denim lebar hadir dengan gaya yang personal mulai dari sulaman bunga atau aksen washed. Kalangan hippies saat itu benar-benar memaksimalkan material denim tak hanya sebagai celana bahkan rok panjang yang didekorasi sesuai selera masing-masing. Saat itu denim selalu jadi dresscode “resmi” pengunjung festival musik outdoor di banyak kota-kota besar.

Robek, usang, penuh tambalan dan nakal menjadi pemandangan yang biasa saat denim memasuki arena fashion 80-an. Banyak kalangan muda yang memberontak dalam bergaya, mulai dari kalangan punk atau sporty menggelar denim secara totalitas. Jeans tak hanya hadir pada celana saja, tapi rok mini, jaket, vest hingga kemeja. Mereka menambahkan banyak coretan, emblem atau tambalan yang mengkampanyekan suara mereka yang bertajuk sosial. Denim menjadi alat bergaya, juga komunikasi sosial dan budaya masyarakat saat itu. Desainer fashion pun mulai melansir koleksinya secara besar-besaran seperti Giorgio Armani, Vivienne Westwood, dan Calvin Klein.

BEAUTIFUL MOMENT
Memasuki era 90-an denim tak lagi warna biru indigo yang klasik saja. Jeans hitam tiba-tiba jadi populer, dan denim biru dijadikan lebih pucat dengan aksen washed yang membuat efek pudar kuat. Denim pun banyak hadir pada elemen fashion secara universal dengan potongan longgar, serba mini atau baggy.

Di fashion era millenium, denim semakin luas dengan ragam desain dan potongan. Skinny jeans menempati tren paling lama di panggung fashion. Sedangkan colored denim paling banyak diminati sejak menjadi tren pada tahun 2008. Denim tak lagi biru bahkan putih, abu-abu di banyak rangkaian busana dan gaya.

Desainer Karl Lagerfeld pun mencatat sejarah denim semakin spesial dengan melansir koleksi couture atau adibusana rumah mode Chanel pada 2006 dengan material denim, pada sebuah jaket dan aksesori yang mewah. Denim pun jadi pembicaraan banyak kalangan lebih luas lagi dan semakin mantap menancapkan predikatnya sebagai elemen fashion yang tak akan lekang digerus waktu.
 





No comments:

Post a Comment