MILAN
Tanpa
Milan, tentunya perputaran fashion
tak semarak. Rumah mode asal Italia selalu ditunggu-tunggu untuk
memberikan pengaruh tren yang signifikan. Musim ini, hausnya publik
-terutama dari negeri Asia yang berkembang dan konsumtif- terasa
terpuaskan dengan tren di Milan. Para desainer banyak menggelar
koleksi dengan ragam signature style-nya
yang kental, baik melalui logo-logo dan print.
Versace memamerkan logo medusa pada corak, detail hingga aksesori,
Dolce & Gabbana dengan aksesori koin emas romawi dan floralnya,
Emilio Pucci dengan bordiran tipografi dari nama mereknya, hingga
Missoni dengan corak-corak zigzag
yang selalu jadi senjata ampuh untuk tampil maksimal. Kesemarakan itu
pun tak berkesudahan, dengan percampuran gaya eklektik dan sporty
yang dikibarkan oleh Prada dan Marni. Kedua brand
ini mempresentasikan koleksi dengan corak kaya warna, detail hiasan
yang dekoratif yang mampu membuat banyak mata melihat. Sedangkan,
Roberto Cavalli dan Giorgio Armani bermain detail memukau seperti
lansiran fur untuk
musim panas, taburan kristal hingga teknik tailor
yang bold. Tren Milan,
ingin membuat konsumennya bangga dan memamerkan label yang
dipakainya. Milan tetap berpegang teguh pada kreasi yang konseptual
dan flamboyan, tak heran dalam badai krisis Eropa, label-labelnya tak
pernah tumbang di kancah industri fashion.
No comments:
Post a Comment