KESEMPATAN
Oleh, Adi Surantha
Pada suatu hari yang cerah, duduklah dua wanita
di sebuah restauran untuk menghabiskan waktu makan siang mereka. Mereka berdua
bekerja dalam perusahaan yang sama. Namun karena begitu sibuknya, dalam sebulan
mereka bisa hanya bisa bertemu satu kali saja. "Kenapa sih minggu lalu loe
susah banget ditelepon. Tidak aktif atau suara berbahasa mandarin yang
menjawab, loe dari mana sih?" Tanya salah satu wanita tersebut. "Oh
iyah, gue kan habis dari Beijing dengan suami gue. Dia mendadak mengajak gue
short trip kemarin, untuk merayakan ulang tahun gue!"
Sontak wanita pertama yang bertanya tadi kaget.
"What? Loe baru ulang tahun minggu lalu?" Dia pun memberikan pelukan
hangat pada wanita yang baru berpelesir tersebut."Omaigat, gue kok bisa
engga tahu loe birthday minggu lalu. Kok di facebook tidak ada reminder
juga!" Wanita pertama itu mencoba menyalahkan fasilitas situs jaringan
sosial tersebut. Namun wanita yang baru menginjak usia 35 tahun itu pun
menjawab: "Ya sudahlah, loe juga engga pernah bertanya khan kapan ulang
tahun gue?" Katanya sambil tertawa santai.
Setelah menghabiskan menu makan siang tanpa nasi
tersebut. Mereka berdua memesan kopi dan menceritakan perjalanan temannya yang
bagaikan bulan madu kedua bersama suaminya. Mereka berdua melupakan sejenak
perbincangan soal pekerjaan dan kantornya. Hingga pada akhirnya mereka pun
berbagi beragam cerita dari persoalan keluarga hingga masa lalu yang tadinya
belum saling mereka ketahui.
Coba akui sejauh mana Anda mengenal teman Anda?
Misalnya saja teman sekantor Anda. Apakah Anda pernah bertanya atau membahas
cerita pribadinya, keluarganya atau bahkan kesulitan hidupnya? Atau hanya
sebatas obrolan pekerjaan, gosip kantor dan gunjingan rekan sekerja lainnya
saja. Memang, mungkin saja rekan kantor Anda bukanlah sahabat karib Anda yang
sudah Anda miliki dan terjalin puluhan tahun lamanya dalam kebersamaan. Tapi,
apakah sahabat teman kantor Anda ini tidak memiliki kesempatan untuk memasuki
daftar sahabat karib dan mempunyai "birthday reminder"di agenda Louis
Vuitton Anda? Bukankah sahabat lama Anda -yang mungkin kini juga bisa dihitung
dengan jari jadwal pertemuannya dalam sebulan- menjalani puluhan tahun
persahabatan tanpa melalui fase perkenalan lebih dalam? Tentunya kesempatan itu
bisa dimiliki teman baru Anda ini. Ada saatnya saat untuk memasuki satu dekade
persahabatan, Anda juga telat melalui rentang waktu empat, enam dan tahun
selanjutnya.
Kota metropolitan seperti Jakarta memang
menuntut, bahkan membentuk setiap individunya bersikap kompetitif. Dunia kerja
dan lingkaran kehidupannya melukis cerita cara bersosialisasi yang beragam.
Seperti kedua wanita tersebut, mereka menghabiskan waktu lima tahun lebih
sebagai teman atau rekan kantor dengan perbincangan masalah kantor atau
mencampuri kehidupan orang lain saja. Sampai-sampai kedua wanita tersebut tidak
saling mengetahui atau mungkin lupa tanggal kelahiran temannya. Atau bahkan
belum mengetahui bahwa teman Anda adalah istri kedua, tidak bisa memiliki anak
atau memiliki suatu penyakit yang sudah diderita cukup lama. Anda bisa saja
lupa akan hal tersebut, perbicangan sebatas perjalanan karier yang selama ini
diuraikan selama jam makan siang ternyata membuat Anda sebagai pribadi yang
individual. Padahal Anda sama-sama sibuk pada rutinitas dan deadline, tapi
pertemuan di sela kesibukan tersebut juga diisi dengan hal-hal yang membuat
Anda tidak melupakan kesibukan itu sejenak. Anda lupa akan kesempatan untuk
menggandeng satu sahabat wanita baru Anda dan membawanya bergabung bersama
sahabat-sahabat lama Anda. Membuat lingkaran persahabatan yang lebih luas lagi.
Tapi, lain cerita jika Anda mencoba untuk
mengenal lebih dalam teman Anda. Membahas soal anaknya yang baru masuk sekolah
atau bar favorit Anda masing-masing. Setiap area hidup Anda memiliki kesempatan
yang sama, seperti yang Anda miliki sekarang. Untuk sama- sama memperoleh
kesempatan dalam kepedulian dan menjadi sahabat baru Anda. Jangan sampai Anda
menyesal, setelah sekian lama kenal dan berteman, di suatu jam makan siang
teman Anda tersebut
Mengatakan: "Gue bulan depan akan resign,
karena suami gue dipindah tugaskan ke luar negeri dan kami berencana untuk
menetap di sana." Anda pun belum mengetahui rencana tersebut sebelumnya,
dan itu semua sudah terlambat.
No comments:
Post a Comment