DENIM
GENERATION
Elemen denim terkini bagi pencintanya hadir
melalui craftmanship dan detail yang unexpected.
Oleh, Adi Surantha
Jika mau
diakui, di sepanjang usia Anda celana denim dipastikan selalu mengisi gaya
berbusana Anda. Elemen ini seperti tak mengenal gender dan usia, menjadi
favorit dan tak bisa ditolak untuk dikenakan di beragam occasion. Walau
menurut sejarah fashion, jeans dikenal sebagai material yang awalnya
untuk seragam pekerja industri berat, namun dengan berjalannya waktu sejak era
40-an jeans pun menjadi elemen fashion andalan bagi gaya hidup
kaum muda. Karena “besar” di generasi muda, jeans pun mengalami
“pertumbuhannya” seperti desain, pilihan material dan beragam teknologi inovasi
bagi performance-nya.
MAKE IT BIG!
Pada 1989
label denim asal Belanda, G-Star Raw dilansir untuk mengakomodir pencinta
denim. Brand ini dikenal sebagai luxury brand khusus denim dengan
kualitas craftsmanship dan desain cutting edge. Beberapa detail dan
potongan denim yang dibutuhkan oleh penikmatnya hadir melalui inovasi seperti
siluet 3 dimensi, aksen washed, potongan unik, kelenturan material saat
dikenakan dan tentunya desain individual. Hingga pada 1996 brand ini pun
melesat cepat dikenal oleh pasar Eropa hingga Amerika. Beberapa selebriti
Hollywood seperti Angelina Jolie, Zac Efron hingga Justin Bieber pun diakui
sebagai penggemar label ini.
Melihat
kesuksesan label ini, beberapa gerainya pun semakin berekspansi hingga ke Asia,
dan membuka flagship store di beberapa negara seperti di Shanghai, Cina.
Cosmo pun diundang untuk meliput secara langsung pembukaan butiknya di Shanghai
dan mengikuti presentasi koleksi musim semi dan panas 2013 pada 12 Desember
2012 lalu. Flagship store di Shanghai adalah gerai terbesar di dunia dan
berdiri di area perbelanjaan paling bergengsi di Shanghai, Huahai Middle Road.
Berdiri di gedung dengan eksterior berdesain khas kolonial Perancis yang merupakan bagian dari sejarah
Shanghai atau juga dikenal dengan sebutan Shikumen atau stone gate.
Namun, uniknya gedung berlantai dua ini hadir dengan desain bergaya industrial
yang modern melalui pilihan cat hitam dan interior maskulin. Beberapa interior
seperti pilihan material baja berpadu dengan elemen kayu bergaya minimalis.
Beberapa penunjang display juga hadir dengan aksesori yang
merepresentasikan proses pembuatan label ini seperti truk kecil dan kaca-kaca
bernuansa monokromatik.
DENIM BAR
Peresmian butik ini juga
digelar secara totalitas dengan memadukan
gaya asal label ini berdiri dan tradisi bernuansa Cina. Pertunjukan
barongsai hadir sebagai pembuka dan membuat tamu serta pengunjung semakin
memanas saat para selebriti dan model ternama dari Hong Kong dan Shanghai
seperti Carl Ng, Cecilia Cheung, Qu Wanting dan Hu Bing hadir saat acara.
Pertunjukan art, musik dan fashion pun digelar untuk memeriahkan
peresmian dan para undangan seperti live acoustic band serta iringan
musik oleh DJ. Beberapa display toko juga dihadirkan dengan kurasi seni yang dikenal dengan sebutan traveling
galery bernuansa yang kontemporer. Tajuknya Raw Art Series yang
mengaktualisasikan gaya high-street culture yang kental seperti display
protective headgear, a dog trainer suit dan denim artwork
lainnya.
Presentasi koleksi
terbarunya pun disuguhkan dengan cara berbeda melalui performing art
bertema pop-up window display yang memperlihatkan para model
bergaya seperti manekin dan satu visual merchandiser. Koleksi musim semi
dan panas 2013 khusus wanita hadir dengan desain denim bergaya urban yang
individual. Beberapa pilihan palet hadir dari biru hingga abu-abu klasik.
Beberapa elemen juga cukup variatif untuk mengakomodir aktivitas sehari-hari
hingga malam yang formal. Contohnya saja pilihan full skirt, blazer, mini
skirt sampai cape hadir dari material denim yang chic,
awesome! Beberapa aksen washed dan wrinkle hingga perpaduan
material kulit sebagai trimmed juga membuat koleksinya terlihat luks. Pilihan
Cosmo jatuh pada seri Elwood yang merupakan must-have item dari brand
ini dengan tawaran celana bersiluet 3 dimensi yang hadir melalui skinny jeans,
sleeveles top, jumpsuit dan tube top.
Melihat antusias dan
kemeriahan acara ekspansi label denim G-Star Raw di Shanghai menandakan bahwa
elemen fashion denim tetap memiliki penggemar setianya. Pencinta denim
seperti tak mengenal tren fashion yang berganti setiap musimnya. Tapi
justru menitik beratkan pada inovasi dan detail-detail yang subtle dan unexpected.
Material, craftsmanship terdepan dan aspek kenyamanan pun yang
disinonimkan sebagai luxurious thing ala generasi denim. Hingga pada
akhirnya, Industri label denim pun diyakini akan terus berkembang, karena konsumennya
yang datang dari generasi muda dan dikenal konsumtif. Tak heran, perjalanan
ekspansi G-Star Raw pun tak hanya akan berhenti di Shanghai tapi juga di
Indonesia, khususnya Jakarta yang akan dibuka gerainya bulan ini. So stay
tuned ladies!
DYNAMIC DUO
Untuk mengenal lebih
dekat dengan brand G-Star Raw, Cosmo (C) berkesempatan untuk
mewawancarai sang creative director, Pierre Morisset (PM) dan global
brand director, Shubhankar Ray (SR).
PIERRE MORISSET
C: Apa sumber inspirasi
Anda dan bisa ceritakan untuk koleksi spring/summer 2013 G-Star Raw?
PR: Saya terinpirasi
dari emosi yang ada di jalanan, sesuatu yang modern. Kadang saya juga
terinspirasi pada busana astronot, militer dan tempat lain yang saya kunjungi.
Bali, sangat menginspirasi saya mulai dari life style, cara berbusana
dan masyarakatnya. Saya suka sekali ke Bali, bahkan saya bisa berbahasa
Indonesia sedikit. G-Star Raw selalu menawarkan koleksi denim yang modern
dengan craftmanship dan beragam twist desain pada setiap elemennya.
Musim ini kita mencoba untuk terus mengeksplor koleksi denim 3 dimensi kami: Elwood
. Awalnya ide hadir dari seorang pria yang melakukan traveling dengan
motor dalam waktu yang cukup lama. Saat pria tersebut beristirahat, celana jeans
yang dikenakannya menghasilkan tekstur yang menurut saya tak biasa. Aksen wrinkle
pada beberapa bagian ujung celana dan kaki membuat saya ingin mengembangkan
detail tersebut bagi seri denim 3 dimensi kami bagi pria dan wanita. Kami juga
melansir seri Inakaya yang terinpirasi dari celana seragam pramuniaga restauran
di Tokyo dengan potongan lebar dan unik dalam material denim.
C: Bagaimana Anda
mengolahnya untuk koleksi wanita?
PR: Detail 3 dimensi
pada denim hadir melalui seri Elwood. Pada koleksi wanita beragam detail kerut
kami hadirkan dengan potongan skinny jeans. Saya suka material denim
raw dan mencoba memberi detail yang tidak terlalu heavy. Beberapa
inspirasi army look cara yang modern ada pada koleksi lain seperti
jaket, shirt dan skirt. Saya merekomendasikan celana pendek denim
juga bagi wanita.
C: Bisa beri kami tip
untuk mengenakan dan merawat denim agar tampil maksimal?
PR: Jangan sering
mencuci jeans Anda dan jangan cuci dengan mesin. Coba cuci dengan
tangan, air hangat dan pembersih yang lembut seperti shampo. Untuk mengenakan
denim saat ini, coba padankan denim on denim dan blue on blue.
Contohnya denim shirt dan denim pants dalam palet biru yang
senada. Biru itu sangat fantastis
dan beautiful.
SHUBANKAR RAY
C: Apa yang menjadi
identitas G-Star Raw dan kenapa brand ini disebut luxury denim?
SR: Kami bukan brand
fashion, kami adalah denim brand. Koleksi denim kami merefleksikan
gaya hidup modern, metropolitan dan dekat dengan life style terkini
seperti dunia musik, design dan teknologi. Brand ini pun selalu konsisten
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan unexpected denim. Koleksi
siluet kontruksi tailor dan 3 dimensi yang inovatif. Kami pun mengandalkan craftsmanship
dan kombinasi dalam hal konsep desain. Contohnya kombinasi material luks
seperti denim dengan silk, cashmere dan leather yang hasilnya dramatic,
itu arti luxury bagi brand kami.
C: Apa pendapat Anda
mengenai market di Asia saat ini?
SR: Asia sangat
potensial dan sangat berkembang saat ini. Kami pun mencoba memperkenalkan brand
kami dan juga tak menutup kemungkinan untuk mengadopsi beberapa culture
di beberapa tempat di Asia bagi koleksi kami.
C: Beberapa label kini mencoba berkolaborasi dengan
desainer fashion ternama untuk menghasilkan koleksi spesial, bagaimana
dengan G-Star Raw?
SR: Kami melakukan semua
sendiri. Brand ini seperti memiliki satu dapur dengan banyak chef, kami
saling berbagi ide satu sama lain. The Star is not the designer, but G-Star!
Kolaborasi yang kami lakukan sangat berbeda. Kami mencoba berkolaborasi dengan
individu kreatif yang jauh dari fashion, seperti dengan industrial designer Marc
Newson dan DJ ternama, Quiles untuk proyek kreatif dan koleksi spesial.
No comments:
Post a Comment