Beautiful Confession
Ladies, kepercayaan diri dan ketekunan adalah kunci sukses untuk merealisasikan mimpi. desainer fashion Sebastian Gunawan membuktikannya hanya untuk Cosmo!
“Saya mendirikan label fashion Sebastian Gunawan sejak 1992. Sekarang sudah berkembang dengan lini lainnya seperti Votum, Sebastian's Red Label, Bubble Girl dan Sebastian Sposa dengan spesifikasi desain, market dan harga yang berbeda.”
“Sejak kecil saya sudah tahu cita-cita saya, namun saya belum mengerti jelas profesi desainer fashion. Tapi masih saya ingat, sejak kecil saya selalu memperhatikan Ibu dan kakak-kakak saya berdandan saat akhir pekan, kebahagian dan gejolak yang mereka alami saat berdandan membuat saya berpikir untuk berkreasi sesuatu yang cantik untuk wanita.”
“Ayah saya selalu mengajarkan saya dan saudara yang lain untuk menghargai jerih payah dalam mencari nafkah. Saya dan saudara saya sepulang sekolah selalu membantu bisnis keluarga, saya melakukan apa yang bisa saya kerjakan.”
“Sejak masa sekolah saya sudah mulai merancang busana dan mendapat penghasilan sendiri, walau tidak diketahui keluarga terutama Ayah. Awalnya sulit untuk mengatakan profesi yang saya inginkan adalah desainer fashion, tapi saya pun memberanikan diri.”
“Perkembangan lini bisnis saya karena klien saya bukan karena diri saya sendiri, biasanya antara satu label dan label lainnya saling terkait. Juga tentunya Tuhan yang memberikan jalan tersebut, saya pun menerima dan menjalaninya”
“Sebagai desainer fashion saya sekarang lebih hati-hati dalam bekerja, bukannya tidak ambisius tapi tidak ekperimental seperti saya memulai karier pada tahun 1992 dulu.”
“Gaya rancangan saya berkembang dan dikenal dari masyarakat. Masyarakat dan penikmat karya saya yang menyimpulkan siganture style saya feminin, elegan dan lain sebagainya”
“Saya selalu memberikan masukan yang terbaik bagi pelanggan saya. Biasanya koleksi busana yang sudah ada justru membantu saya untuk menawarkan yang terbaik bagi tubuh mereka. Mereka bisa mencobanya dulu dan saya melihat yang pas untuk mereka”
“Saya tidak naif, latar belakang pendidikan saya yang di Lembaga Tata Busana Susan Budihardjo Jakarta, Amerika dan Italia membentuk saya untuk mengeksplorasi desain sesuai dengan yang saya terima dan pelajari. Gaya rancangan yang simple khas Amerika atau gaya kontemporer yang elegan Italia mempengaruhi saya, diadaptasikan dan eksplorasi secara total hingga berkembang”
“Sekarang saya bisa dan tertantang mengeksplorasi hal yang lain, contohnya saja dengan menggarap busana bernuansa etnik. Saya mencoba untuk menggarap kreasi pengrajin daerah mejadi item fashion yang modern dan diterima masyarakat perkotaan terutama Jakarta. That's my personal satisfaction”
“Material favorit saya lace, sedangkan untuk desainer fashion, Christian Dior. Saya merasa Christian Dior adalah desainer hebat, dia bisa membuat wanita tetap cantik di era dunia sedang kelam karena perang dunia di tahun 40an”
“Saya telah berpikir dan mempersiapkan pengganti saya sebagai desainer untuk label saya. Sekarang saya pun sudah memiliki tim kreatif dari setiap label, karena regenarasi itu perlu”
No comments:
Post a Comment