PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Saturday, November 19, 2011

JAKARTA FASHION WEEK 2012: YOGIE PRATAMA 2012 COLLECTION. DIAGRAMA. RUMAH PESONA KAIN. GALERI BATIK KUDUS. BRI PLATINUM

YOGIE PRATAMA

DRAMA

2011/2012 COLLECTION

“Saya ingin mengajak setiap wanita untuk bernostalgia, mengenang memori indah di ranah fashion, yaitu era mode 50-an yang membuat wanita memiliki kekuatan sejatinya: keanggunan.”

Era keemasan di ranah fashion tahun 50-an menjadi inspirasi untuk koleksi bertajuk DRAMA. Sebanyak 24 koleksi busana yang terdiri dari 18 koleksi evening gown dan gaun koktail, 1 gaun pengantin dan gaun koktil serta 5 koleksi gaun material batik yang berkolaborasi dengan Pesona Batik Kudus.

Karakteristik desain yang dikemas dengan prima hadir melalui gaun panjang berpotongan lurus yang mengedepankan siluet garis dengan nuansa elegan yang kental. Kekhasan siluet volume yang menjadi kebanggan fashion era 50-an hadir pada gaun berpotongan baby doll berpalet putih yang hadir dengan material organza, silk dan aplikasi lace, renda, payet kristal dan mutiara sebagai ornamen yang dikreasikan membentuk motif floral. Detail ruffle yang bernapas feminin hadir dengan permainan volume yang memberikan sentuhan melakolik sekaligus sensual berkat efek mengembang dan potongan pendek.

Beragam material taffeta, satin duchess, dan material pendukung seperti lace untuk ornamen pada gaun malam serta tulle untuk undergarment. Beberapa gaun malam hadir dengan mengekspos bagian pinggul dan dada, sedangkan garis pinggang dibiarkan tetap kecil untuk memperlihatkan nuansa sensual namun elegan

“Saya mencoba untuk mengangkat nuansa sensual berbarengan dengan nuansa sophisticated pada seorang wanita. Biar bagaimanapun wanita juga memiliki daya tarik sensual namun kekuatan itu bukan semata untuk merendahkan wanita, namun justru suatu kekuatan yang harus diekplorasi dan didayagunakan untuk mendukung kewajiban dan kinerjanya”

Elemen fashion two-pieces hadir untuk turut menyemarakan koleksi gaun malam dan cocktail dress melalui celana palazzo yang berpotongan super lebar yang dipadankan dengan atasan tank top dan cropped jacket bermaterial lace yang dekoratif. Beberapa teknit lipit dan garis pinggang super tinggi.

“ Saya sangat menjunjung tinggi sesuatu yang konservatif terutama soal desain busana. Hal tersebut tetap saya terapkan melalui permainan siluet garis yang tegas, rapi dan jahitan prima. Bahkan ada satu gaun yang hadir tanpa jahitan di kedua sisi pada gaun yang biasanya banyak hadir pada gaun-gaun adibusana. Namun napas Parisian tersebut tak sepenuhnya bisa direalisasikan karena keterbatasan material di Jakarta yang memiliki lebar bahan yang maksimal. Menghadapi kendala tersebut saya menawarkannya dengan permainan teknik jahitan dan penambahan detail yang modern.”

Gaun malam yang elegan hadir melalui potongan tube dan one shoulder dengan bagian depan yang berpotongan lurus yang bernuansa slim line namun memiliki detail train yang melebar dan panjang pada bagian belakang untuk memberikan kejutan yang ekstraordinari. Efek bagian belakang gaun yang mengikuti alur jalan di pemakai memberikan kesan anggun dan glamor. Sedangkan detail lain pada bagian belakang seperti belahan dikreasikan cukup tinggi untuk memperkuat sisi sensual. Dan sekali lagi nuansa sensual hadir dengan sophisticated berkat penempatan detail pleats atau detail net dengan french lace sebagi penutup belahan belakan gaun. Pembentukan belahan tinggi pada bagian belakang gaun merupakan kekhasan gaun malam era 50-an. Ada juga gaun malam dengan potongan dada rendah dan eksplorasi bagian pinggul di kedua sisi yang cukup besar berkat siluet peplum yang berkesan sensual dan glamor.

“ Sudah jarang sekali detail berupa belahan tinggi hadir melalui gaun malam karya-karya perancang tanah air masa kini , sekali lagi saya ingin mencoba mengeksplorasinya kembali namun dengan tambahan detail penutup seperti lace atau detail lipit”

Beberapa gaun tak hanya untuk dikenakan pada gelaran acara malam dan gala saja, beberapa gaun dan elemen fashion two-pieces juga hadir untuk mengakomodir gaya busana sore hati atau gelaran koktil. Gaun berpotongan empire, gaun cheongsam, slim line hingga siluet A-line hadir dengan penambahan detail drapery, jahitan jelujur hingga potongan asimetris yang menuntut pengerjaan tangan. Beberapa detail pita hadir dengan porsi maksimalis, beberapa neckline hadir dengan potongan shawl yang mengadaptasi elemen stola lebar yang biasa dikenakan wanita era 50-an dengan disampirkan di pundak saat mengenakan gaun berpotongan high waisted dan full skirt. Ikon mode seperti Grace Kelly, Elizabeth Taylor dan banyak lagi.

Sapuan palet feminin melalui kombinasi warna pastel dan cerah. Warna hijau, merah muda, niru muda, putih dan krem hadir cukup dominan. Beragam material yang memiliki karakteristik tegas dan mewah seperti taffeta, satin duchess banyak membungkus koleksi busananya.

“Saya merasa wanita masa kini sudah bosan dengan tawaran mode yang cukup lama mewarnai tren global dan kehidupan wanita modern ,seperti desain busana berpotongan minimalis yang berkesan dingin, terlalu avant-garde dan sulit dikenakan.”

Aksesori hadir melalui permainan kalung bermaterial tembaga, palet emas, aplikasi tassel, topi lebar dan sepatu pump yang seluruhnya mencerminkan gaya feminin dan glamor.

Koleksi gaun dengan material batik dengan kerja sama dengan Galeri Kudus hadir dengan elemen gaun malam dan koktail. Material batiK asal Kudus yang memiliki ciri motif daun-daunan seperti cengkeh dan tembakau dikarenakan daerah tersebut sebagai penghasil tembakau yang besar.

Tajuk Drama yang dipersembahkan pada koleksi ini hadir melalui eksplorasi kreasi retrospektif di fashion era 50-an yang dilahirkan kembali dan semakin bernyawa dengan kreasi berupa potongan, penambahan detail dan tren terkini. Kreasi yang berbasis pada kenyamanan saat dikenakan juga menjadi kekuatan pada busana masa kini. Rangkaian busana yang memiliki nilai klasik, timeless namun mampu sejajar berjalan dengan wajah masa kini serta mampu diwariskan pada generasi selanjutnya adalah sesuatu kreasi busana yang dramatis.

Aksesori oleh Kiki

Make up and hair oleh Qiqi Franky and team

Sponsor

Rumah Pesona Kain

Pesona Batik Kudus

TENTANG YOGIE PRATAMA

Pernah mengenyam pendidikan desain busana siap pakai wanita selama tiga tahun di ESMOD Jakarta

Mendalami fashion design dan adibusana (Haute Couture), di L'Ecole de la Chambre Syndicale di Paris selama dua tahun

Memiliki koleksi siap pakai wanita untuk lini kedua “Label of Regalia” yang di pasarkan di GAYA Fashion Corner Plaza Indonesia.

Fashion Show

2008 The White Hues , Fashion show bersama Optik Seis dan Miss Indonesia di X2 Plaza Senayan

2010 Fashion Show bersama Jakarta Fashion Week “Burmesse Retreat”

2011 Fashion Show bersama Gaya Plaza Indonesia “ Wings of Nostalgia

2011 Fashion Show bersama Gaya Plaa Indonesia Canteen Style “ The Lady”

2011 Fashion Show bersama Jakarta Fashion Week “Drama”

KONTAK YOGIE PRATAMA

MOBILE: 085888887699

STUDIO FASHION: 021-6404817

Saksikan video fashion show label fashion ini pada link ini:
www.jakartafashionweek.co.id
The Jakarta Fashion Week (JFW) is held annually and aimed to provide directions to the Indonesian fashion industry as well as a vehicle to demonstrate its wealth in talents and creativity. Ultimately, the goal is to turn Jakarta as a major fashion hub in the region and the world. The third Jakarta F...




No comments:

Post a Comment