PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Sunday, August 31, 2014

FASHION WEEK REPORT : FALL WINTER 2014/2015 WOMEN'S WEAR READY-TO-WEAR AT COSMOPOLITAN INDONESIA SEPTEMBER 2014 ISSUE BY ADI SURANTHA.

 NEW YORK
New York membuka fashion week musim gugur dan dingin 2014/2015 di minggu pertama. Jika koleki simple dan sporty selalu diidentikan dengan tren di New York, kini prediksi itu dipatahkan oleh banyak para desainer  barunya. Tren New York kini lebih agresif melalui aksi gaya yang beragam. Contohnya saja koleksi Alexander Wang yang tampil memukau dengan gaya sporty melalui jaket penuh warna, dan kemasan yang powerful. Rodarte dan Altuzarra lain lagi, dirinya melansir ragam koleksi dengan siluet yang simple namun memiliki energi baru melalui detail yang berani. Sedangkan pemenang untuk kota big apple diraih oleh Proenza Schouler, koleksinya memberikan energi baru bagi era modern fashion. Banyak aksi eksperimental hadir dengan energi baru yang fun, muda dan flashy! Contohnya permainan siluet volume, paduan warna dan material yang berani yang membuat tangan para hipster masa kini mengangkat iPhone-nya untuk merekam look favoritnya.  Thom Brown hadir lebih teatrikal, dengan koleksi bernuansa tailored yang maksimalis, yang terinpirasi dari tata busana gereja, so lovely! Untuk generasi senior, seperti label Marc Jacobs, Calvin Klein, Michael Kors dan Diane von Fursternberg, pilihan koleksi bergaris soft, clean pada material atau corak sekalipun.

LONDON
London musim ini tampil dengan sangat individual melalui pilihan siluet klasik. Namun potongan sederhana itu terlihat sangat personal bagi setiap desainer London yang terkenal edgy! Contohnya saja dengan aksi Mary Katrantzou yang hadir dengan siluet clean namun dengan aplikasi detail, motif dan embellishment yang baru lagi. Mary mencoba detail quirky yang fun pada detail bagian depan di sebuah gaun pendek. Lain lagi dengan Tom Ford dan Christopher Bailey untuk Burberry Prorsum, kedua brand ini mencoba pilihan gaun hitam glamor yang clean dan trench coat klasik dengan pulasan lukisan bunga yang lembut. Saat supermodel Stella Tenant berbalut gaun hitam hasil gabungan dua desain berbeda di show Tom Ford, cerminan klasik yang baru menyeruak. Kecerdasan desainer London juga tercermin melalui opsi teknik potong dan material. Hal itu ada pada Christopher Kane yang hadir dengan nuansa adrogyny, dan aplikasi detail patchwork yang dikemas dalam nuansa futuris. Sedangkan J.W Anderson hadir dengan beragam permainan potongan extraordinary pada potongan mini dan panjang berpola asimetris . Catatan pernting J.W Anderson menggarap material organik yang totalitas melalui pewarnaan soft dan elegan.

 MILAN
Jika Anda ingin menjadi style icon yang selalu menjadi atensi banyak orang, koleksi desainer di fashion week di Milan boleh jadi andalan. Menjadi trendsetter merupakan reputasi yang terus bertahan bagi Milan dengan koleksinya yang kaya warna, tekstur, dan penuh statement. Musim ini banyak desainer tampil semarak dengan warna, mulai dari fur jaket atau embellishment skirt dengan presentasi dua ragam gaya elegan dan sporty. Tiga label Prada, Fendi dan Marni diramalkan akan menjadi koleksi incaran para fashionista. Saat mengenakan koleksi mereka dipastikan banyak yang akan tampil bak “Anna Dello Russo generasi baru” dengan parade statement pieces yang sangat mencuri mata. Koleksi jaket, coat, rok atau celana, sepatu, dan tas-tasnya dengan desain extraordinary yang menjadi pembicaraan generasi muda masa kini. Kreasi sporty dengan sentuhan elegan juga muncul pada kreasi Jeremy Scoot untuk Moschino yang koleksi tasnya jadi antrean penggemar mode. Sedangkan pemain lama seperti Versace dan Gucci, rangkaian gaun dan coat musim dinginnnya hadir dengan potongan klasik yang elegan. Konseptual juga merupakan ide presentasi koleksi busana, mulai dari set panggung peragaan bernuansa hutan Dolce & Gabbana dan panggung lingkaran api pada Roberto Cavalli. Satu kata dari tren Milan dan saat Anda mengenakan koleksinya: Unforgettable!

PARIS
Menutup fashion week, Paris memiliki angin pembaruan mode paling segar. Desainer Nicolas Ghesquiere menjadi buah bibir dalam sepekan berkat debut pertamanya untuk Louis Vuitton. Label yang selama 14 tahun dikomandani oleh Marc Jacobs itu, kini menawarkan cita rasa baru di bawah arahan Nicolas, lebih hip dan muda! Terusan dan luaran, hadir dengan detail patchwork pada material kulit, dan seri trunk Louis Vuitton yang ikonis pun jadi satchel bag mini yang mencuri hati. Ya, bicara soal pembaruan, pekan mode di Paris menggaungkan kreasi mewah dalam simplisitas. Mode inggil yang menjadi kelebihannya, musim ini tak lagi dengan detail embellishment yang dekoratif atau kreasi extravaganza, namun melalui craftmanship berpotongan clean dan inovatif. Kreativitas dengan level tinggi ala mode Paris disajikan melalui pilihan material dengan pengolahan istimewa seperti wol atau knitwear. Potongan tailored dengan twist segar dan inspiratif juga terjadi pada beberapa label sekelas Christian Dior, Balenciaga, Saint Laurent, dan Givenchy. Beberapa talenta baru sebagai kepala kreatif rumah mode legendaris, disinyalir sebagai tim sukses di balik gemuruh tren itu.  Raf Simons meluncurkan gaun bervolume hitam dengan potongan low V-neck yang sophisticated, atau Alexander Wang dengan sweater kombinasi material yang dibawakan oleh supermodel Gissele Bundchen. Siapa yang mampu untuk menolak gaung tren tersebut? Seperti kencangnya tepuk tangan generasi baru penikmat mode pada tas-tas lansiran Saint Laurent rancangan Hedi Slimane, jaket Karl Lagerfeld untuk Chanel, atau terusan Celine, Lanvin dan Valentino. Setiap label bersaing ketat dalam nuansa inovatif, simplisitas, dan tentunya chic yang jadi ciri khas Paris.


No comments:

Post a Comment