PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Sunday, December 1, 2013

FASHION REPORT: BAZAAR FASHION FESTIVAL 2013 IPMI TREND SHOW 2013 BY ADI SURANTHA.


VIVA INDONESIANA
Festival kreasi desainer tanah air yang semakin bertumbuh dan inpiratif bagi fashion Indonesia.
Oleh, Adi Surantha.

Memasuki musim fashion baru, pergerakan fashion tanah air pun mulai mengerahkan acuan gaya baru bagi penikmatnya. Terutama untuk gaya akhir tahun dan tren tahun 2014, beberapa tawaran ide gaya dipresentasikan oleh beberapa perancang busana Indonesia. Untuk itu gelaran fashion pun menjadi wadah untuk menyampaikan visi para desainer terkini, dan majalah Bazaar pun merealisasikannya bersama Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) dalam acara Bazaar Fashion Festival (BFF). Ajang BFF secara perdana digelar pada 8-9 Oktober 2013 di Skenoo Exhibition Hall, Gandaria City, Jakarta dan mempresentasikan koleksi perancang yang tergabung dalam IPMI Trend Show 2014. “IPMI menyeleksi dan memiliki anggota desainer fashion yang dikenal konsisten, kreasi yang baik dan berkembang. Majalah Bazaar yang selalu mendukung perkembangan fashion Indonesia dibuktikan dengan kolaborasinya dengan IPMI sejak 2008 untuk menggelar trend show.” Ungkap Ria Lirungan, pemimpin redaksi majalah Bazaar pada Cosmo. Acara yang juga didukung oleh P.A.C Martha Tilaar, Metro Department Store dan Gandaria City, Jakarta akan diisi oleh empat belas desainer IPMI berpartisipasi dalam presentasi tren 2014, termasuk tiga anggota barunya yang baru bergabung. Tak lupa, ajang kompetisi talenta baru desainer fashion juga diadakan untuk memilih dua finalis Asia New Fashion Generation Award yang digelar oleh majalah Bazaar dan pemenangnya akan berkompetisi di Bangkok, Thailand bersama pemenang dari negara Thailand, Malaysia dan Singapura.

POWER PLAYERS
Acara yang digelar dua hari ini juga merupakan perayaan ke-27 tahun IPMI dalam mengisi fashion Indonesia. Tajuk Reinforcement dipilih ikatan desainer yang dipimpin Sjamsidar Isa ini sebagai momen untuk penguatan organisasi IPMI sebagai pionir fashion tanah air. Serta senantiasa memberikan kontribusi besar bagi panduan gaya masyarakat. Beberapa perancang menawarkan kreasi busana kontemporer dan etnik, serta eksplorasi maksimal dan mengikuti tren fashion global. Kreasi bernuansa etnik hadir melalui koleksi Era Soekamto dengan judul 1421 yang hadir melalui ragam kebaya yang dimodifikasi baik pada potongan hingga material. Pengaruh sejarah Indonesia di tahun 1421 yang dekat pada budaya China dan Eropa membuat kreasi kebaya atau gaun hadir dengan sentuhan oriental dan Eropa. Carmanita dengan tema Urban Spice hadir dengan motif tenunan yang diproses dengan cara pembuatan batik diatas potongan busana drapery asimetris yang individual. Sedangkan Tuty Cholid hadir dengan rangkaian busana tie dye dan bahan organik melalui potongan busana longgar yang modern. Tenun Sumba pun tampil dramatis dan elegan melalui potongan tailored dari koleksi Denny Wirawan. Beberapa luaran, rok hingga gaun hadir dengan teknik tekuk dan volume yang prima. Malik Moestaram dengan inspirasi gurun sahara tampil beda, dengan mempresentasikan koleksi busana muslim yang dikreasikan dengan desain busana pesta yang glamor dalam potongan longgar dan panjang.

FESTIVAL FEVER
Tak hanya bernuansa etnik, ragam gaya kontemporer seperti lansiran label Priyo Oktaviano untuk Spous hadir dengan mengangkat napas eklektik yang kuat. Ragam material organik dari serat nanas dan eceng gondok hadir dalam potongan boxy khas musim ini. Sedangkan inspirasi busana koktil hadir melalui koleksi Barli Asmara untuk lini couture dengan inpirasi gaya 50an dan diberi judul Royal Embroidery. Koleksi berpalet putih hadir melalui ragam aplikasi sulaman dan hiasan mutiara yang dekoratif pada busana pesta hingga pernikahan. Begitupun dengan desainer senior Sebastian Gunawan dengan label sekundernya, Votum yang menyajikan ragam gaun pendek berpotongan volume dan kombinasi material yang disiapkan untuk perayaan natal dan imlek. Sedangkan Sutanto Danuwidjaja memukau undangan dengan ragam bordir dan detail burung 3D pada gaun pesta yang dinamakan Bird Paradise. Liliana Lim dan Kanaya Tabitha mencoba mengajak perempuan tampil elegan di berbagai occasion. Tajuk Heaven Breaks yang dipilih Liliana memperkenalkan koleksi gaun malam panjang dalam nuansa metalik seperti emas, silver dan bronze. Sedangkan Kanaya Tabitha dengan inspirasi liburan di Santorini, hadir dalam maxi dress dengan pulasan motif bold dan berwarna cerah.

Tiga perancang muda yang baru bergabung di IPMI pun memukau undangan dengan koleksi yang menggoda. Yogie Pratama hadir dengan gaya glamor yang tampil baru melalui potongan tailored dan detail petals yang unik. Mel Ahyar juga tampil segar dengan permainan corak dan kombinasi material. Contohnya ilustrasi wayang golek dan sulaman pada beberapa elemen fashion. Sedangkan Danny Satriadi membuktikan kepiawaiannya melalui koleksi gaun malamnya yang berdetail individual melalui permainan corak digital dan material lace berwarna.

Bazaar Fashion Festival yang akan digelar tahunan diyakini menjadi wadah untuk memperkenalkan koleksi desainer terbaik demi mengakomodir busana penikmatnya sesuai tren terkini. Tak lupa ajang ini juga bisa inspiratif bagi pencinta fashion dan membuka kesempatan bagi talenta baru di industri fashion tanah air.












No comments:

Post a Comment