THIS
IS AMERICAN!
Benih-benih
kreativitas bertumbuh pesat di New York melalui talenta fashion
dan label baru yang berevolusi, Adi Surantha melaporkan dari New
York.
New
York, menjadi kota pembuka agenda fashion week musim semi dan
panas 2013. Bazaar pun meliput langsung presentasi desainer
dan label fashion yang berbasis di Amerika pada September 2012 lalu.
Lincoln Centre yang menjadi pusat lokasi presentasi busana dipenuhi
para praktisi dan pencinta fashion dari penjuru dunia. Saat
itu, kota Big Apple memiliki musim panas, namun karena perubahan
iklim secara global, saat menjelang malam angin kencang dan hawa
dingin mulai menyelimuti New York. Kota ini pun yang dikenal sebagai
pusat bisnis Amerika, saat itu terlihat sangat produktif. Walau
dibayang-bayangi oleh krisis ekonomi di Amerika akibat tumpukan
utang, label fashion Amerika seperti bersatu menebar semangat
optimis untuk menuju perubahan.
Ya,
iklim fashion dari negara super power itu pun
berevolusi untuk tetap bisa berdiri sebagai kota kapital fashion
yang diperhitungkan. Setiap perancang dan label-labelnya semakin
mendalam dan serius mengeksplorasi ide dan desain. Mereka mengerahkan
kreativitas yang sejalan dengan karakter mereknya, namun dengan
berbekal inovasi. Pembaruan desain yang bertahap hadir melalui kreasi
yang tetap wearable dan sesuai dengan kebutuhan penikmatnya.
Haute Couture memang tidak berada dan menjadi bagian sejarah
fashion Amerika, namun spirit-nya yang bebas dalam
bereksperimen menjadi pedoman bagi tren New York. Kini, tak hanya
gaya sporty, minimalis atau elemen kasual yang wira wiri di
panggung peragaan, banyak desainer yang mencoba keluar dari kotak
pencitraan tersebut. Permainan warna, corak, material, craftsmanship
dan teknik-teknik detail terbaru dikerahkan beberapa label. Muatan
kreasi tersebut datang dari label dan desainer muda seperti Rodarte,
Alexander Wang, Proenza Schouler, Thakoon atau Prabal Gurung. Label
Rodarte mengolah motif dan detail. Beragam digital print
berpadu dengan kulit hingga detail fringe yang tampil strong.
Alexander Wang menyuguhkan tatanan layering dengan elemen
berpotongan asimetris. Grafis yang kembali tren tak melulu hadir
dengan motif namun melalui teknik patchwork yang menciptakan
busana transparan yang mengintip. Mixing prints yang
spektakuler hadir melalui kreasi Jack McCollough dan Lazaro Hernandez
untuk Proenza Schouler. Kekayaan tekstil, material phyton,
teknik pewarnaan, detail mesh hingga elemen potongan pendek
berkontruksi structured membuktikan bahwa craftsmanship
dan semangat urban street juga bisa seirama. Thakoon juga tak
mau kalah mempersembahkan koleksi modern-nya dengan aksi motif
floral bernapas artsy. Prabal Gurung pun seperti tak
meninggalkan cita rasa Asia dengan tawaran gaya dan elemen kasual
namun bermaterial delicate yang glamor. Sedangkan Zac Posen
dan Marchesa tetap tidak kehilangan karakter untuk membawa wajah
fashion Amerika berada di karpet merah dengan gaun-gaun malam
mewah yang siap membalut tubuh para selebriti dan kalangan jet set
Amerika. Desainer kelas berat Amerika seperti Oscar de la Renta,
Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, Michael Kors dan Diane von Furstenberg
pun konsisten dengan ciri khas mereka dalam mempertahankan desain
modern dengan pilihan elemen bernuansa polished, bahan
bercorak dan elemen yang variatif. New York pun menjadi lahan bagi
selebriti yang berubah haluaan profesi sebagi desainer. Mengikuti
jejak Victoria Beckham dan Mary Kate dan Ashley Olsen, mantan istri
Tom Cruise, Katie Holmes secara perdana melansir label fashion
Holmes & Yang yang menjadi perbincangan ramai fashionista di
twitter.
Presentasi
musim ini benar-benar dijadikan New York sebagai momentum, untuk
mengubah masa sulit perekonomian dengan tindakan nyata melalui
kreativitas desain ke tingkat lebih baik. Negara Asia yang justru
kini tingkat kesejahteraannya semakin berkembang dengan pola
masyarakatnya yang konsumtif membuat banyak label fashion
legendaris membuka gerainya di Asia. Ini pun diyakini bisa menjadi
fokus bagi fashion Amerika, untuk mengarahkan produksi
koleksinya yang mampu menjadi daya tarik pasar Asia. Indonesia pun
bisa menjadi target dan Anda pun sebagai penikmat fashion yang smart
bisa membuka diri untuk berkenalan dengan label-label Amerika.
Tentunya, tawaran baru bisa meng-upgrade khasanah fashion
dan gaya berbusana Anda, bahwa ciri luxury dan glamor bisa
dengan esensi yang baru yaitu dengan cara Newyorker sejati!
No comments:
Post a Comment