PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Wednesday, March 6, 2013


THIS IS AMERICAN!

Benih-benih kreativitas bertumbuh pesat di New York melalui talenta fashion dan label baru yang berevolusi, Adi Surantha melaporkan dari New York.

New York, menjadi kota pembuka agenda fashion week musim semi dan panas 2013. Bazaar pun meliput langsung presentasi desainer dan label fashion yang berbasis di Amerika pada September 2012 lalu. Lincoln Centre yang menjadi pusat lokasi presentasi busana dipenuhi para praktisi dan pencinta fashion dari penjuru dunia. Saat itu, kota Big Apple memiliki musim panas, namun karena perubahan iklim secara global, saat menjelang malam angin kencang dan hawa dingin mulai menyelimuti New York. Kota ini pun yang dikenal sebagai pusat bisnis Amerika, saat itu terlihat sangat produktif. Walau dibayang-bayangi oleh krisis ekonomi di Amerika akibat tumpukan utang, label fashion Amerika seperti bersatu menebar semangat optimis untuk menuju perubahan.

Ya, iklim fashion dari negara super power itu pun berevolusi untuk tetap bisa berdiri sebagai kota kapital fashion yang diperhitungkan. Setiap perancang dan label-labelnya semakin mendalam dan serius mengeksplorasi ide dan desain. Mereka mengerahkan kreativitas yang sejalan dengan karakter mereknya, namun dengan berbekal inovasi. Pembaruan desain yang bertahap hadir melalui kreasi yang tetap wearable dan sesuai dengan kebutuhan penikmatnya. Haute Couture memang tidak berada dan menjadi bagian sejarah fashion Amerika, namun spirit-nya yang bebas dalam bereksperimen menjadi pedoman bagi tren New York. Kini, tak hanya gaya sporty, minimalis atau elemen kasual yang wira wiri di panggung peragaan, banyak desainer yang mencoba keluar dari kotak pencitraan tersebut. Permainan warna, corak, material, craftsmanship dan teknik-teknik detail terbaru dikerahkan beberapa label. Muatan kreasi tersebut datang dari label dan desainer muda seperti Rodarte, Alexander Wang, Proenza Schouler, Thakoon atau Prabal Gurung. Label Rodarte mengolah motif dan detail. Beragam digital print berpadu dengan kulit hingga detail fringe yang tampil strong. Alexander Wang menyuguhkan tatanan layering dengan elemen berpotongan asimetris. Grafis yang kembali tren tak melulu hadir dengan motif namun melalui teknik patchwork yang menciptakan busana transparan yang mengintip. Mixing prints yang spektakuler hadir melalui kreasi Jack McCollough dan Lazaro Hernandez untuk Proenza Schouler. Kekayaan tekstil, material phyton, teknik pewarnaan, detail mesh hingga elemen potongan pendek berkontruksi structured membuktikan bahwa craftsmanship dan semangat urban street juga bisa seirama. Thakoon juga tak mau kalah mempersembahkan koleksi modern-nya dengan aksi motif floral bernapas artsy. Prabal Gurung pun seperti tak meninggalkan cita rasa Asia dengan tawaran gaya dan elemen kasual namun bermaterial delicate yang glamor. Sedangkan Zac Posen dan Marchesa tetap tidak kehilangan karakter untuk membawa wajah fashion Amerika berada di karpet merah dengan gaun-gaun malam mewah yang siap membalut tubuh para selebriti dan kalangan jet set Amerika. Desainer kelas berat Amerika seperti Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, Michael Kors dan Diane von Furstenberg pun konsisten dengan ciri khas mereka dalam mempertahankan desain modern dengan pilihan elemen bernuansa polished, bahan bercorak dan elemen yang variatif. New York pun menjadi lahan bagi selebriti yang berubah haluaan profesi sebagi desainer. Mengikuti jejak Victoria Beckham dan Mary Kate dan Ashley Olsen, mantan istri Tom Cruise, Katie Holmes secara perdana melansir label fashion Holmes & Yang yang menjadi perbincangan ramai fashionista di twitter.

Presentasi musim ini benar-benar dijadikan New York sebagai momentum, untuk mengubah masa sulit perekonomian dengan tindakan nyata melalui kreativitas desain ke tingkat lebih baik. Negara Asia yang justru kini tingkat kesejahteraannya semakin berkembang dengan pola masyarakatnya yang konsumtif membuat banyak label fashion legendaris membuka gerainya di Asia. Ini pun diyakini bisa menjadi fokus bagi fashion Amerika, untuk mengarahkan produksi koleksinya yang mampu menjadi daya tarik pasar Asia. Indonesia pun bisa menjadi target dan Anda pun sebagai penikmat fashion yang smart bisa membuka diri untuk berkenalan dengan label-label Amerika. Tentunya, tawaran baru bisa meng-upgrade khasanah fashion dan gaya berbusana Anda, bahwa ciri luxury dan glamor bisa dengan esensi yang baru yaitu dengan cara Newyorker sejati!

No comments:

Post a Comment