AUTHENTIC
REBORN
Tampil
dengan gaya terkini tanpa kehilangan ciri khas personal hadir melalui
koleksi Lacoste dengan spirit yang baru, Adi Surantha
melaporkan dari New York.
Tahun
ini label yang mengawali perjalanan fashion-nya di Paris,
Lacoste menginjak usia 80 tahun. Waktu yang panjang dan patut
dirayakan. Untuk itu, tak heran koleksi musim semi dan panas 2013
yang dipresentasikan di Lincoln Centre, New York pada September 2012
lalu dilansir khusus untuk perayaan 80 tahun Lacoste. Mengawali
labelnya dengan koleksi bergaya sportwear, tak membuat label
ini sulit untuk mengikuti pergerakan tren busana terkini. Musim
berganti musim, label yang didirikan oleh Rene Lacoste ini terus
menawarkan koleksi busana klasiknya dengan desain yang modern hasil
kreasi creative director-nya yang cerdas dan paham akan DNA
label in.
Pagi
itu, panggung peragaan Lacoste serba putih, era 80-an diangkat
sebagai basis inspirasi koleksi. Model membuka peragaan dengan celana
pantalon berkesan sporty yang dipadankan dengan kemeja
berpotongan oversized namun structured serta strap
sandal yang serba putih pula. Ramuan palet putih bersih terus
hadir pada sekuen pertama, beberapa boxy dress berkerah dan
atasan longgar tetap clean dengan material calf skin
yang mewah. Material kulit hadir dengan detail embossed mini
bermotif crocodile yang menjadi logo dan ikon label ini.
Corak mulai hadir pada koleksi tank top, celana panjang dan
shirt dress bergaya grafis. Yang spesial, print
tersebut hadir melalui bentuk raket, bola dan polo shirt yang
dilipat. Tenis memang merupakan salah satu arena olahraga yang
menjadi heritage label ini, dan inspirasi tersebut hadir
melalui desain detail berkesan playful dan minimalis. “Idenya
adalah untuk mengeksplorasi tenis dan sejarah label ini dengan cara
yang berbeda.” Kata Felipe Oliveira Baptista kepada Harper’s
Bazaar di belakang panggung usai peragaan. Ungkapan itu pun
terbukti melalui banyak print yang hadir melalui teknik
microprint yang cerdas. Proses digital yang membuat
corak ditata berulang dan gradasi warna dalam ukuran mini
menghasilkan corak garis dan color blocking berwarna kontras
seperti kuning dan oranye pada elemen busana.
Beberapa
koleksi juga hadir melalui bahan katun, jersey dan technosport
yang kasual. Koleksi dress dengan kerah polo tampil
istimewa dengan potongan longgar yang menjadi ciri khas fashion
era 80-an pada bagian atas namun mengecil pada bagian bawah.
Perpaduan siluet ini membuat gaya terusan tampil kasual namun seksi
dan muda. Polo shirt yang menjadi item kebanggan brand
ini juga tak absen untuk dilansir. Polo shirt hadir bercorak
microprints bola, raket dan bangku wasit tenis dengan
dipadankan satu set bersama celana panjang. Polo shirt juga
bertransformasi menjadi terusan beraksen color blocking
berdetai asimetris. Kerah polo pun terus menjadi eksplorasi
desain seperti pada luaran jaket parka bermaterial transparan.
Koleksi aksesori juga tak ketinggalan, hadir dengan inspirasi tenis,
seperti tote bag kulit dengan desain raket tenis terbalik atau
sepatu dengan tumit bedetail lapangan tenis dan net-nya.
Perayaan
80 tahun dan inspirasi era 80-an bukan hanya dijadikan nostalgia
belaka bagi Lacoste. Justru perjalanan dan perputaran waktu tersebut
mampu untuk saling berinteraksi bagi koleksinya musim ini. Sang
creative director terbarunya pun sukses menjadi mediator pada
interaksi momen tersebut, untuk membuat arsip label tersebut tetap
relevan pada fashion terkini dengan desain kontemporer yang
inovatif. Usia 80 mungkin titik purna bagi seorang manusia, namun
bagi label fashion yang mampu bertahan pada bisnis dan
labelnya di angka tersebut adalah suatu prestasi, apalagi jika visi
dan citranya tetap sampai di generasi seterusnya. Let’s
celebrate!
No comments:
Post a Comment