GLAM TO THE MAX
Ladies, menjalani sesuatu yang kita suka juga membutuhkan
kerja keras dan eksplorasi yang tiada hentinya, seperti yang diutarakan Didi
Budiardjo pada Cosmo!
“Melihat fashion Indonesia sudah mulai bergerak
lebih serius dibanding 20 tahun lalu. Kita fashion Indonesia sedang
membentuk diri. Untuk apresiasi masyarakat dan pengertiannya terhadap fashion
secara berkala mulai meningkat.
“ Setiap wanita yang menjadi klien saya selalu mengenal
karakter desain saya, memiliki ekspetasi
dan yakin pada apa yang akan mereka terima dari hasil
rancangan saya.”
“ Saya tidak mau terjebak dalam stereotype, banyak
sisi-sisi dalam diri saya yang beda yang bisa saya bagi pada orang lain. Saya
selalu mencoba untuk membuat dan meberikan sesuatu yang baru dan diterima
masyarakat, itu penting sekali bagi saya. Jika ada yang melabel saya dengan
karakter atau gaya tertentu, itu sah- sah saja. “
“Saat menjadi desainer, jika sudah memilih di label dan
gaya yang eksklusif, desainer tersebut harus menjalankannya dengan semestinya.
Komitmen tersebut harus dibuktikan dengan craftmanship dan kualitas yang sangat diperhatikan.”
“Eksplorasi desain kadang saya dapatkan saat traveling.
Bila saya mendapatkan material atau detail unik yang saya tertarik pasti saya
beli. Saya yakin nanti pasti bisa saya aplikasikan.”
“Saya memulai bisnis fashion dari workshop
yang kecil sekali. Saya nyaman saat harus mengerjakan langsung sendiri
contohnya membuat pola. Merancang pola
bagi saya merupakan terapi untuk membuat lebih rileks.”
“Saya senang membaca, beragam hal. Saat membaca saya
mendapat banyak hal yang berbeda.”
“Fashion di Indonesia , label atau rumah mode belum
terstruktur dengan rapi. Berbeda dengan di eropa sudah rapi sekali.”
“Selama lebih dua dekade saya menjalani profesi desainer,
saya belum pernah merasa jenuh atau bosan. Saya merasa beruntung bisa berkerja
di bidang yang saya cintai.”
“Saat waktu luang saya selalu coba bersama keluarga. Kadang
pula dengan sahabat dekat, beberapa ada yang juga seprofesi dengan saya, tapi
jika sudah berkumpul kita tak hanya membicarakan soal fashion saja.”
"Saya selalu setuju dengan Karl Lagerfeld, bahwa fashion
itu tidak ada yang buruk atau bagus. Menurut saya fashion itu kembali
pada setiap orang yang memakainya. Fashion yang baik selalu memancing
orang berpikir, bereaksi dan memiliki message tersendiri pula."
"Fenomena berkembangnya label dan desainer muda
independen merupakan angin segar bagi perkembangan fashion kita. Kadang, saya
khawatir ada anggapan bahwa setiap orang yang ingin menjadi desainer sudah stereotype,
yaitu membuat kebaya atau evening wear. Padahal tidak seperti itu,
banyak yang bisa diolah dan jika terus berpikir seperti, kita
dibandingkan dengan negara lain bisa ketinggalan. Saya merasa fashion masa
depan, mungkin saja lebih independent yang lebih praktis, ringan bahkan lebih
bagus. Pasarnya pun ada dan berkembang dan pasti bisa survive, saya
sangat mendukung hal tersebut"
"Adanya desainer independent memberikan warna lain
bagi fashion di Indonesia. Saya mengharapkan hal itu, karena semakin
hari, publik sudah berpikir praktis dan adanya krisis ekonomi yang menjadi isu
besar. Mempunyai label independent bisa jadi tawaran dan pilihan yang bagus
juga."
"Fashion itu adalah gaya hidup kita, tidak bisa
dijabarkan hanya dengan kata-kata. Fashion tak melulu soal baju, tapi
berhubungan dengan berbagai hal misalnya dengan kondisi ekonomi dan
lainnya."
"Regenerasi pada klien saya juga terjadi, ada saja
klien-klien baru untuk membuat baju. Sedangkan unttuk label saya belum ada,
memang sempat jadi pembicaraan namun belum terpikir. Saya masih jalani saja
karena saya masih home industry."
"Saya mencintai barang antik dan karya seni. Baru-baru
ini saya tertarik mengoleksi silver jewelry antik yang desainnya lebih
massive seperti dari dari Asia Timur seperti China, Laos, Mynmar dan
India."
“Tren fashion bisa diadaptasi sesuai gaya
desainernya, saya selalu mempresentasikan apa yang saya rasakan dan lihat
secara jujur.”
“Setiap fashion show selalu memiliki tantangan tersendiri.
Setiap fashion show saya usai, saya harus memikirkan rencana
selanjutnya. Ya, malam itu juga!”
“Ada salah satu gaun saya yang proses kreasinya memakan
waktu dua tahun. Baru-baru ini saya juga mendesain jaket sulaman yang
dikerjakan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat diselesaikan dalam waktu 1000 jam.”
“Klien utama saya selalu membuat gaun pernikahan, industri
pernikahan kini sedang berada di puncak. Tradisi orang menikah di Indonesia
selalu dipersiapkan dengan besar”
“Jiwa saya itu Indonesia sekali. Saya merasa sangat cinta
Indonesia, saat belajar di luar negeri. Saya melihat dari jarak dan pandangan
yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam berkreasi bernuansa Indonesia saya hanya
mengambil esensi-esensi dari inpirasi tersebut. Karena saya yakin Indonesia itu
sanat kaya sekali untuk digali.”
“Saya selalu sarapan setiap pagi agar tubuh tetap prima.
Setiap desainer dalam berkarya harus terus berkelanjutan. Karena seperti di
bidang pekerjaan lain, fashion juga ada hukum seleksi alam, siapa yang gigih
pasti eksistensinya tetap ada.”
“Desainer favorit saya, Christian Dior, Cristobal
Balenciaga dan Yves Saint Laurent.”
“Desainer baru sangat saya harapkan, karena fashion
sealalu butuh yang segar. Tapi menggeluti profesi desainer harus banyak kerja
keras, memiliki signature style dan tak lelah bereksplorasi.”
No comments:
Post a Comment