PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Thursday, November 8, 2012

DESIGNER OF THE MONTH : DIDI BUDIARDJO BY ADI SURANTHA



GLAM TO THE MAX
Ladies, menjalani sesuatu yang kita suka juga membutuhkan kerja keras dan eksplorasi yang tiada hentinya, seperti yang diutarakan Didi Budiardjo pada Cosmo!
 Oleh, Adi Surantha

“Melihat fashion Indonesia sudah mulai bergerak lebih serius dibanding 20 tahun lalu. Kita fashion Indonesia sedang membentuk diri. Untuk apresiasi masyarakat dan pengertiannya terhadap fashion secara berkala mulai meningkat.

“ Setiap wanita yang menjadi klien saya selalu mengenal karakter desain saya, memiliki ekspetasi
dan yakin pada apa yang akan mereka terima dari hasil rancangan saya.”

“ Saya tidak mau terjebak dalam stereotype, banyak sisi-sisi dalam diri saya yang beda yang bisa saya bagi pada orang lain. Saya selalu mencoba untuk membuat dan meberikan sesuatu yang baru dan diterima masyarakat, itu penting sekali bagi saya. Jika ada yang melabel saya dengan karakter atau gaya tertentu, itu sah- sah saja. “

“Saat menjadi desainer, jika sudah memilih di label dan gaya yang eksklusif, desainer tersebut harus menjalankannya dengan semestinya. Komitmen tersebut harus dibuktikan dengan craftmanship  dan kualitas yang sangat diperhatikan.”

“Eksplorasi desain kadang saya dapatkan saat traveling. Bila saya mendapatkan material atau detail unik yang saya tertarik pasti saya beli. Saya yakin nanti pasti bisa saya aplikasikan.”

“Saya memulai bisnis fashion dari workshop yang kecil sekali. Saya nyaman saat harus mengerjakan langsung sendiri contohnya membuat pola. Merancang pola  bagi saya merupakan terapi untuk membuat lebih rileks.”

“Saya senang membaca, beragam hal. Saat membaca saya mendapat banyak hal yang berbeda.”

Fashion di Indonesia , label atau rumah mode belum terstruktur dengan rapi. Berbeda dengan di eropa sudah rapi sekali.”

“Selama lebih dua dekade saya menjalani profesi desainer, saya belum pernah merasa jenuh atau bosan. Saya merasa beruntung bisa berkerja di bidang yang saya cintai.”

“Saat waktu luang saya selalu coba bersama keluarga. Kadang pula dengan sahabat dekat, beberapa ada yang juga seprofesi dengan saya, tapi jika sudah berkumpul kita tak hanya membicarakan soal fashion saja.”

"Saya selalu setuju dengan Karl Lagerfeld, bahwa fashion itu tidak ada yang buruk atau bagus. Menurut saya fashion itu kembali pada setiap orang yang memakainya. Fashion yang baik selalu memancing orang berpikir, bereaksi dan memiliki message tersendiri pula."

"Fenomena berkembangnya label dan desainer muda independen merupakan angin segar bagi perkembangan fashion kita. Kadang, saya khawatir ada anggapan bahwa setiap orang yang ingin menjadi desainer sudah stereotype, yaitu membuat kebaya atau evening wear. Padahal tidak seperti itu, banyak yang bisa diolah dan  jika terus berpikir seperti, kita dibandingkan dengan negara lain bisa ketinggalan. Saya merasa fashion masa depan, mungkin saja lebih independent yang lebih praktis, ringan bahkan lebih bagus. Pasarnya pun ada dan berkembang dan pasti bisa survive, saya sangat mendukung hal tersebut"

"Adanya desainer independent memberikan warna lain bagi fashion di Indonesia. Saya mengharapkan hal itu, karena semakin hari, publik sudah berpikir praktis dan adanya krisis ekonomi yang menjadi isu besar. Mempunyai label independent bisa jadi tawaran dan pilihan yang bagus juga."

"Fashion itu adalah gaya hidup kita, tidak bisa dijabarkan hanya dengan kata-kata. Fashion tak melulu soal baju, tapi berhubungan dengan berbagai hal misalnya dengan kondisi ekonomi dan lainnya."

"Regenerasi pada klien saya juga terjadi, ada saja klien-klien baru untuk membuat baju. Sedangkan unttuk label saya belum ada, memang sempat jadi pembicaraan namun belum terpikir. Saya masih jalani saja karena saya masih home industry."

"Saya mencintai barang antik dan karya seni. Baru-baru ini saya tertarik mengoleksi silver jewelry antik yang desainnya lebih massive seperti dari dari Asia Timur seperti China, Laos, Mynmar dan India."

“Tren fashion bisa diadaptasi sesuai gaya desainernya, saya selalu mempresentasikan apa yang saya rasakan dan lihat secara jujur.”

“Setiap fashion show selalu memiliki tantangan tersendiri. Setiap fashion show saya usai, saya harus memikirkan rencana selanjutnya. Ya, malam itu juga!”

“Ada salah satu gaun saya yang proses kreasinya memakan waktu dua tahun. Baru-baru ini saya juga mendesain jaket sulaman yang dikerjakan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat diselesaikan dalam waktu 1000 jam.”

“Klien utama saya selalu membuat gaun pernikahan, industri pernikahan kini sedang berada di puncak. Tradisi orang menikah di Indonesia selalu dipersiapkan dengan besar”

“Jiwa saya itu Indonesia sekali. Saya merasa sangat cinta Indonesia, saat belajar di luar negeri. Saya melihat dari jarak dan pandangan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam berkreasi bernuansa Indonesia saya hanya mengambil esensi-esensi dari inpirasi tersebut. Karena saya yakin Indonesia itu sanat kaya sekali untuk digali.”

“Saya selalu sarapan setiap pagi agar tubuh tetap prima. Setiap desainer dalam berkarya harus terus berkelanjutan. Karena seperti di bidang pekerjaan lain, fashion juga ada hukum seleksi alam, siapa yang gigih pasti eksistensinya tetap ada.”

“Desainer favorit saya, Christian Dior, Cristobal Balenciaga dan Yves Saint Laurent.”

“Desainer baru sangat saya harapkan, karena fashion sealalu butuh yang segar. Tapi menggeluti profesi desainer harus banyak kerja keras, memiliki signature style dan tak lelah bereksplorasi.”

No comments:

Post a Comment