Sebastian Gunawan
Oriental-ista
Beberapa lampion besar menutupi panggung Sebastian Gunawan, memploklamirkan napas oriental kental untuk koleksi lini pertama Sebastian Gunawan seri Lunar collection 2015: Moondance.
Membuka peragaan, musik bernuansa oriental membawa satu koleksi klasik ke muka peragaan. Cheongsam benapas klasik hadir dengan potongan panjang, dengan belahan tinggi dan pilihan tekstil bernapas China yang meriah. Ada trimmed lebar di pinggir qipao dan aksi floral. Anggun, lincah, juga seksi!
Ciri khas gaya busana inspirasi eropa Sebastian pun kembali tercermin di sekuen kedua. Detail volume tampil di bagian bawah gaun berkerah mandarin. Merah , warna khas tahun baru orang China ambil bagian memonopoli panggung. Namun, seketika terselip beberapa kombinasi tekstil berani melalui corak. Mualai dari ballgown bercorak garis vertical kaya warna. Desain ballgown beratasan material lace dikombinasi dengan pilihan bahan bagian bawah corak stripes, unpredictable!
Bulu-bulu pun menyapu aksi glamoritas di momen imlek ke puncak gaya. Seba menyuguhkan aksi pilihan material lace dan detail bulu seputar putih lembut. Mulai dari gaun pendek hingga panjang, memberikan ide segar bagi setiap wanita yang ingin menggunakan gaun-gaun ini secara bijaksana, untuk tak hanya dikenakan sekali saja. Wanita bisa memilikinya untuk gaya gaun pernikahan modern, hingga dikenakan di perayaan imlek. Good deals!
Pilihan nuansa natural seputar cokelat, off white dan lainnya, yang disinyalir merupakan warna paling mudah diterima pelanggan setianya tampil pula di runway. Ada kombinasi bahan saling membungkus, atau mengawinkan pilihan material ringan dan keras dalam satu gaun, light and sharp membuat hembusan baru untuk gaya perempuan muda. Tak hanya itu, minidress, jumpsuit dan luaran juga berseliweran, modern and fearless!
Potongan klasik bagaiakan permaisuri China di tembok besar seperti diselipkan kembali dalam alur cerita koleksi Moondance. Gaun qipao panjang hadir dengan belahan tinggi lagi, lengkap dengan tas tangan sutera dan tatanan rambut dua cepol bak maharani dinasti China. Tasel-tasel panjang menghiasi belahan tinggi gaunnya, hingga bordiran bunga merah berani membius fashionista malam itu, sensual (tapi) berkelas.
Kerlip kristal bertabur di sebuah gaun, dirasa tetap menjadi favorit bagi klien setia Seba. Sekuen terakhir ini diisi dengan tatanan kristal di bagian atas gaun, suntukan palet emas, hingga seputarannya yang tampil klasik, mulai dari gaun panjang ala mermaid, loose dan ballgown. Tentunya gaun ini untuk pesta, tak hanya pesta imlek tapi juga untuk pesta bertitel acara di hotel bintang lima atau gala red carpet.
Imlek dalah perayaan yang cukup besar bagi masyarakat Tionghoa terutama untuk para wanita bergaya hidup penuh cita rasa. Cheongsam pun didapuk sebagai satu-satunya elemen wajib, atau setidaknya kerah mandarin tinggi di leher tertera di sebuah gaun untuk tahun baru China itu. Melihat hal itu tentunya gaun ini bernapas dan memiliki fungsi yang cukup seremonial, namun Seba membuatnya lebih bijak agar gaun-gaun eksklusifnya bisa dikenakan tak hanya untuk momen tersebut. Jika potongan busananya sangat terbatas atau klasik, pilihan eksplorasi material,kombinasi dan detail yang segar yang telah dikerahkan Seba bisa dijadikan inspirasi bagi perancang muda yang ingin bermain di area rancangan gaun malam.
Adi Surantha
Foto: Dokumen Instagram