Saat masuk pada panggung peragaan, setiap mata terpukau pada set dekorasi yang penuh mimpi. Ada gua-gua di ujung panggung, juntai kristal di langit-langit, kuda terbang dan tertusuk panah..
Sang desainer yang mempresentasikan koleksi haute couture 2014, Didi Budiardjo menyapa para tamu dengan epilog tentang inspirasi dan tajuk peragaannya : Curiosity Cabinet. Semua itu tentang segala hal yang dia cintai, suka dan duka, dikumpulkan dalam sebuah lemari hatinya yang puitis. Kunci itu ia ambil, membukanya, dan membaginya..Pada fashion tanah air.
Tiga gaun pernikahan berpotongan ballgown membuka peragaan. Ini seperti penanda bahwa industri fashion di area pernikahan tetap menjadi "tulang punggung" bisnis fashion dari desainer yang juga merayakan 25 tahun berkarya pada peragaan Adibusana ini. Atau juga nuansa oriental yang seketika lalu-lalang di muka peragaan, dengan potongan terusan atau two pieces bergaya tailored yang prima, dengan kerah qipao dan tekstil bernapas oriental, semua merupakan apresiasi Didi terhadap keragaman clientele-nya
Seperti kebanyakan koleksi Adibusana, banyak setiap desainer melansir koleksi gaun malam formal pada presentasinya. Hal ini juga yang dilakukan oleh Didi, beberapa gaun malam wanita berpotongan panjang hadir dengan ragam desain yang memukau. Lalu langkah kompak model Nadine Chandrawinata atau Dominique Diyose mengenakan cocktail dress berpotongan volume khas mode era 50-an. Semua potongan sama, namun detail, teknik dan penggabungan material yang Didi lakukan membuat gaun-gaun potongan klasik tersebut memiliki nyawa kekinian, pretty!
Gaun panjang hadir beragam melalui potongan ball gown merah yang sejati, atau putih dan emas yang berbunga-bunga, hingga rangkaian gaun berdetail cape dan trapeze yang kaya, atau juga hentakan model dengan body suit dan celana dan gaun hitam-putih berumbai benang, semua tampil dramatis.. dan semakin memuncak dengan sematan aksesori kreasi Rinaldy A Yunardi. Keberagaman sungguh memanggil Didi dalam berkarya, dia tidak ragu membentuk semua memorinya dalam satu panggung yang puitis.
Intrik dalam detail juga membuat kreasinya memuncak. Tekuk,pleats, volume, transparan yang fragile, taburan kristal dan jalinan fringe, benang, bordir hingga bulu dan banyak lagi. Semua menuntut teknik tinggi dan perjalanan dalam Dua dekade lebih.
Memahami ketertarikannya Didi bisa membawa Anda atau penikmatnya untuk hidup dalam sebuah keindahan yang terjalin kaya. Dari koleksinya, Didi pun menyerukan bahwa keanggunan adalah milik wanita yang seharusnya dilestarikan. Di tengah arus mode dari kreator muda yang berlomba dengan potongan extraordinary, Didi tetap menempuh jalan kariernya dengan cara koleksi bernuansa klasik namun tetap relevan di masa kini. Melihat banyaknya bunga dari tamunya dipersembahkan padanya saat grand finale, saya yakin Didi memiliki mimpi yang menjadi nyata. Seperti pada akun instagramnya: I've seen the world. Done it all. Had my cake now..
Saat kembali pulang saya menyadari di tas saya ada sebuah kunci yang diberikan saya oleh penerima tamu saat saya menukarkan undangan peragaan Didi Budihardjo. Belakangan saya baca rilis resmi Didi mengatakan kunci tersebut untuk setiap orang sebagai simbol untuk membuka kenangannya masing. Ya itu bisa saja terjadi, namun mungkin buat saya, kunci ini mungkin untuk seseorang yang bisa meneruskan jejak dan label Didi di kemudian hari. Supaya orang itu bisa membuka arsip, kenangan, dan kumpulan "penemuan" Didi..Agar keindahan itu tak terbenam, tapi bersinar -tentunya- dengan caranya sendiri untuk generasi mendatang.
Fashion for Love
Adi Surantha
Foto: Dokumen Instagram.
Koleksi lebih lengkap bisa dilihat di youtube/net.tv
Sajian Memori Didi Budiardjo.
Oleh, Adi Surantha.
Saat masuk pada panggung peragaan, setiap mata terpukau pada set dekorasi yang penuh mimpi. Ada gua-gua di ujung panggung, juntai kristal di langit-langit, kuda terbang dan tertusuk panah..
Sang desainer yang mempresentasikan koleksi haute couture 2014, Didi Budiardjo menyapa para tamu dengan epilog tentang inspirasi dan tajuk peragaannya : Curiosity Cabinet. Semua itu tentang segala hal yang dia cintai, suka dan duka, dikumpulkan dalam sebuah lemari hatinya yang puitis. Kunci itu ia ambil, membukanya, dan membaginya..Pada fashion tanah air.
Tiga gaun pernikahan berpotongan ballgown membuka peragaan. Ini seperti penanda bahwa industri fashion di area pernikahan tetap menjadi "tulang punggung" bisnis fashion dari desainer yang juga merayakan 25 tahun berkarya pada peragaan Adibusana ini. Atau juga nuansa oriental yang seketika lalu-lalang di muka peragaan, dengan potongan terusan atau two pieces bergaya tailored yang prima, dengan kerah qipao dan tekstil bernapas oriental, semua merupakan apresiasi Didi terhadap keragaman clientele-nya
Seperti kebanyakan koleksi Adibusana, banyak setiap desainer melansir koleksi gaun malam formal pada presentasinya. Hal ini juga yang dilakukan oleh Didi, beberapa gaun malam wanita berpotongan panjang hadir dengan ragam desain yang memukau. Lalu langkah kompak model Nadine Chandrawinata atau Dominique Diyose mengenakan cocktail dress berpotongan volume khas mode era 50-an. Semua potongan sama, namun detail, teknik dan penggabungan material yang Didi lakukan membuat gaun-gaun potongan klasik tersebut memiliki nyawa kekinian, pretty!
Gaun panjang hadir beragam melalui potongan ball gown merah yang sejati, atau putih dan emas yang berbunga-bunga, hingga rangkaian gaun berdetail cape dan trapeze yang kaya, atau juga hentakan model dengan body suit dan celana dan gaun hitam-putih berumbai benang, semua tampil dramatis.. dan semakin memuncak dengan sematan aksesori kreasi Rinaldy A Yunardi. Keberagaman sungguh memanggil Didi dalam berkarya, dia tidak ragu membentuk semua memorinya dalam satu panggung yang puitis.
Intrik dalam detail juga membuat kreasinya memuncak. Tekuk,pleats, volume, transparan yang fragile, taburan kristal dan jalinan fringe, benang, bordir hingga bulu dan banyak lagi. Semua menuntut teknik tinggi dan perjalanan dalam Dua dekade lebih.
Memahami ketertarikannya Didi bisa membawa Anda atau penikmatnya untuk hidup dalam sebuah keindahan yang terjalin kaya. Dari koleksinya, Didi pun menyerukan bahwa keanggunan adalah milik wanita yang seharusnya dilestarikan. Di tengah arus mode dari kreator muda yang berlomba dengan potongan extraordinary, Didi tetap menempuh jalan kariernya dengan cara koleksi bernuansa klasik namun tetap relevan di masa kini. Melihat banyaknya bunga dari tamunya dipersembahkan padanya saat grand finale, saya yakin Didi memiliki mimpi yang menjadi nyata. Seperti pada akun instagramnya: I've seen the world. Done it all. Had my cake now..
Saat kembali pulang saya menyadari di tas saya ada sebuah kunci yang diberikan saya oleh penerima tamu saat saya menukarkan undangan peragaan Didi Budihardjo. Belakangan saya baca rilis resmi Didi mengatakan kunci tersebut untuk setiap orang sebagai simbol untuk membuka kenangannya masing. Ya itu bisa saja terjadi, namun mungkin buat saya, kunci ini mungkin untuk seseorang yang bisa meneruskan jejak dan label Didi di kemudian hari. Supaya orang itu bisa membuka arsip, kenangan, dan kumpulan "penemuan" Didi..Agar keindahan itu tak terbenam, tapi bersinar -tentunya- dengan caranya sendiri untuk generasi mendatang.