VIVA
INDONESIANA
Festival
kreasi desainer tanah air yang semakin bertumbuh dan inpiratif bagi
fashion Indonesia.
Oleh, Adi Surantha.
Memasuki
musim fashion baru,
pergerakan fashion
tanah air pun mulai mengerahkan acuan gaya baru bagi penikmatnya.
Terutama untuk gaya akhir tahun dan tren tahun 2014, beberapa tawaran
ide gaya dipresentasikan oleh beberapa perancang busana Indonesia.
Untuk itu gelaran fashion
pun menjadi wadah untuk menyampaikan visi para desainer terkini, dan
majalah Bazaar pun merealisasikannya bersama Ikatan Perancang Mode
Indonesia (IPMI) dalam acara Bazaar Fashion Festival (BFF). Ajang
BFF secara perdana digelar pada 8-9 Oktober 2013 di Skenoo Exhibition
Hall, Gandaria City, Jakarta dan mempresentasikan koleksi perancang
yang tergabung dalam IPMI Trend Show 2014. “IPMI menyeleksi dan
memiliki anggota desainer fashion
yang dikenal konsisten, kreasi yang baik dan berkembang. Majalah
Bazaar yang selalu mendukung perkembangan fashion
Indonesia dibuktikan dengan kolaborasinya dengan IPMI sejak 2008
untuk menggelar trend show.”
Ungkap Ria Lirungan, pemimpin redaksi majalah Bazaar pada Cosmo.
Acara yang juga didukung oleh P.A.C Martha Tilaar, Metro Department
Store dan Gandaria City, Jakarta akan diisi oleh empat belas
desainer IPMI berpartisipasi dalam presentasi tren 2014, termasuk
tiga anggota barunya yang baru bergabung. Tak lupa, ajang kompetisi
talenta baru desainer fashion juga diadakan untuk memilih dua
finalis Asia New Fashion Generation Award yang digelar oleh majalah
Bazaar dan pemenangnya akan berkompetisi di Bangkok, Thailand bersama
pemenang dari negara Thailand, Malaysia dan Singapura.
POWER
PLAYERS
Acara
yang digelar dua hari ini juga merupakan perayaan ke-27 tahun IPMI
dalam mengisi fashion Indonesia. Tajuk Reinforcement dipilih
ikatan desainer yang dipimpin Sjamsidar Isa ini sebagai momen untuk
penguatan organisasi IPMI sebagai pionir fashion tanah air.
Serta senantiasa memberikan kontribusi besar bagi panduan gaya
masyarakat. Beberapa perancang menawarkan kreasi busana kontemporer
dan etnik, serta eksplorasi maksimal dan mengikuti tren fashion
global. Kreasi bernuansa etnik hadir melalui koleksi Era Soekamto
dengan judul 1421 yang hadir melalui ragam kebaya yang dimodifikasi
baik pada potongan hingga material. Pengaruh sejarah Indonesia di
tahun 1421 yang dekat pada budaya China dan Eropa membuat kreasi
kebaya atau gaun hadir dengan sentuhan oriental dan Eropa. Carmanita
dengan tema Urban Spice hadir dengan motif tenunan yang diproses
dengan cara pembuatan batik diatas potongan busana drapery
asimetris yang individual. Sedangkan Tuty Cholid hadir dengan
rangkaian busana tie dye dan bahan organik melalui potongan
busana longgar yang modern. Tenun Sumba pun tampil dramatis dan
elegan melalui potongan tailored dari koleksi Denny Wirawan.
Beberapa luaran, rok hingga gaun hadir dengan teknik tekuk dan volume
yang prima. Malik Moestaram dengan inspirasi gurun sahara tampil
beda, dengan mempresentasikan koleksi busana muslim yang dikreasikan
dengan desain busana pesta yang glamor dalam potongan longgar dan
panjang.
FESTIVAL
FEVER
Tak hanya
bernuansa etnik, ragam gaya kontemporer seperti lansiran label Priyo
Oktaviano untuk Spous hadir dengan mengangkat napas eklektik yang
kuat. Ragam material organik dari serat nanas dan eceng gondok hadir
dalam potongan boxy khas
musim ini. Sedangkan inspirasi busana koktil hadir melalui koleksi
Barli Asmara untuk lini couture
dengan inpirasi gaya 50an dan diberi judul Royal Embroidery. Koleksi
berpalet putih hadir melalui ragam aplikasi sulaman dan hiasan
mutiara yang dekoratif pada busana pesta hingga pernikahan. Begitupun
dengan desainer senior Sebastian Gunawan dengan label sekundernya,
Votum yang menyajikan ragam gaun pendek berpotongan volume dan
kombinasi material yang disiapkan untuk perayaan natal dan imlek.
Sedangkan Sutanto Danuwidjaja memukau undangan dengan ragam bordir
dan detail burung 3D pada gaun pesta yang dinamakan Bird Paradise.
Liliana Lim dan Kanaya Tabitha mencoba mengajak perempuan tampil
elegan di berbagai occasion. Tajuk Heaven Breaks yang dipilih Liliana
memperkenalkan koleksi gaun malam panjang dalam nuansa metalik
seperti emas, silver
dan bronze. Sedangkan
Kanaya Tabitha dengan inspirasi liburan di Santorini, hadir dalam
maxi dress dengan
pulasan motif bold dan
berwarna cerah.
Tiga perancang
muda yang baru bergabung di IPMI pun memukau undangan dengan koleksi
yang menggoda. Yogie Pratama hadir dengan gaya glamor yang tampil
baru melalui potongan tailored
dan detail petals yang
unik. Mel Ahyar juga tampil segar dengan permainan corak dan
kombinasi material. Contohnya ilustrasi wayang golek dan sulaman pada
beberapa elemen fashion.
Sedangkan Danny Satriadi membuktikan kepiawaiannya melalui koleksi
gaun malamnya yang berdetail individual melalui permainan corak
digital dan material lace
berwarna.
Bazaar Fashion
Festival yang akan digelar tahunan diyakini menjadi wadah untuk
memperkenalkan koleksi desainer terbaik demi mengakomodir busana
penikmatnya sesuai tren terkini. Tak lupa ajang ini juga bisa
inspiratif bagi pencinta fashion
dan membuka kesempatan bagi talenta baru di industri fashion
tanah air.
No comments:
Post a Comment