MIMPI DAN REALITAS
Saat fashion datang ke hidup
Anda, biarkan mimpi dan kenyataan berjalan beriiringan.
Oleh, Adi Surantha
Ladies, pekan mode musim gugur dan dingin 2012/2013 ini menggoreskan banyak
cerita mengejutkan . Dari rumah mode Paris Yves Saint Laurent (YSL) kepala
kreatifnya Stefano Pilati lengser setelah membawa napas modernitas dan powerful
pada gaya perempuan YSL sejak 2002. Desainer fashion asal Belgia yang cerdas
Raf Simons pun meninggalkan label Jil Sander untuk naik ke singgasana Christian
Dior menggantikan John Galliano, desainer yang dikeluarkan oleh pemilik label
tersebut 2011 lalu. Ada momen fashion yang indah, air mata berlinang di pipi
Raf Simons dan para tamu menyemagatinya dengan tepukan tangan meriah, sedangkan
Stefano Pilati melambaikan tangan dengan percaya diri saat finale terakhir dan
menjadi rebutan fotografer runway kawakan .Ya, Ada berita yang sedih namun di
sisi lain membawa angin segar bagi kelangsungan bisnis mode rumah mode
tersebut. The show must go on!
Jika kiprah perancang cukup dinamis musim ini, begitupun
dengan tawaran kreasi mereka yang tampil di panggung Paris, Milan , London dan
New York. Dari Paris, peragaan Louis Vuitton menjadi buah bibir para
fashionista sepanjang minggu. Kereta api kuno berjalan di atas runway label
asal Paris tersebut, dengan setting stasiun ide yang yang brilian yang terus
membanggakan dan menempatkan heritage rumah modenya di atas segalanya yaitu life
is journey!
Begitupun dengan tumpukan kristal di Chanel dan panggung Kenzo
yang memukau. Kreasi perancangnya pun tak kalah memukau,banyak perancang
berbasis di Paris menawarkan karakter perempuan yang powerful. Proporsi desain
yang strong, aksi volume , siluet hourglass dan eksplorasi upper body, semua
tak ingin memberi kesan ketidakberdayaan wanita, tapi justru sebaliknya. Gaya
androgini , sapuan hitam tapi elegan dan beautiul membuat kreasi label Chanel,
Lanvin, Jean Paul Gaultier, Hermes atau Givenchy membuat wanita era kini
semakin semangat untuk terus berkarya dan kompetitif. Dari Milan , cara-cara
Italia yang selalu dibanggakan para perancangnya diproklamirkan dengan lantang.
Nuansa Gothic, kemegahan abad pencerahan renaissance dan romantis semua
dipersembahkan pada koleksi label Italia. Mereka seperti ingin meneriakan bahwa
Eropa tetap jaya, walau krisis melanda Italia. Inspirasi tersebut sungguh
elegan, nuansa dark romantic yang delicate itu terus hadir bergiliran. Napas
sensual secara bersamaan pun tetap disuntikan dari inspirasi tersebut, koleksi
Dolce& Gabbana membuktikannya. Sedangkan New York dan London pun tetap di
jalur kontemporer dengan kombinasi ide yang imajinatif dan realitas yang
cerdas. Unsur surealism dan realistic juga bisa berdampingan dalam mode,
seperti yang Marc Jacobs ketengahkan. So ladies, tren musin gugur dan
dingin 2012/2013 rangkuman tim Cosmo bisa jadi referensi Anda. Jika
desainer merayakan fashion sebagai terapi menikmati hidup yang tak ada
habisnya, Anda pun tentunya bisa mengapresiasinya. Enjoy our fashion week report!
No comments:
Post a Comment