SERAGAM PESTA
Busana pesta tak pernah memiliki seragam, mengapa harus tampil sama saat berpesta?
Pada suatu keriaan pesta di tempat paling hip di Jakarta berkumpulah wanita cantik dengan balutan busana paling terbaik. Busananya dari keluaran label internasional paling hit di musim itu, wajahnya bersinar cantik hasil perawatan teknologi kecantikan kelas wahid, tubuhnya pun harum semerbak memperkokoh pencintraan dari kebanyakan kalangan fashion: elegan. Pasalnya malam itu adalah pesta pelansiran butik baru dari label internasional yang baru “mendarat’ di Jakarta. Pesta peresmian label fashion tersebut menyebar undangan dengan kode busana yang harus dipatuhi: Bringing Sexy Back! Alhasil di wall of fame tempat acara itu berlangsung, terlihat perempuan-perempuan cantik berpose bersama di depan kilatan fotografer majalah fashion dan gaya hidup dengan balutan busana bernuansa sensual versi mereka tersebut sebelum memasuki venue acara. Rata-rata mereka mengenakan bondage dress yang ikonis ciptaan label fashion Herve Leger kreasi Max Azria atau juga busana bersiluet yang menyerupainya . Gaun malam tersebut berpotongan mini bahkan super mini, dengan desainnya yang ketat mengikuti lekuk tubuh dan bagian depan yang memamerkan belahan dada . Kelompok sosialita muda tersebut pun beralas kaki sama, pump shoes bersol merah yang legendaris dan harganya bisa membeli satu motor seri terbaru. Mereka berhias tak genggam sejenis minaudiere bertabur kristal nan mewah keluaran Judith Leiber yang harganya juga selangit, gaya rambutnya juga sama, digerai dengan tatanan volume hasil tatanan hair stylist dari salon-salon kelas atas. Di saat sesi koktil sebelum acara dimulai pun sampai-sampai attitude mereka seragam” cipika-cikpiki” cium pipi kanan dan kiri saat bertemu teman- temannya yang juga diundang di acara tersebut, gaya tertawanya sering terlihat tidak lepas dan natural, sesekali mereka pun mengibaskan rambutnya kebelakang. Sapaannya pun bisa setipe dengan sapaan paling manis di pergaulan ibukota dalam bahasa Inggris “Hi Babe, how are you? You look fabulous!” Sungguh mengesankan. Saat pesta dimulai, awal acara diisi dengan fashion show koleksi busana butik tersebut , beberapa sosialita duduk manis di baris depan dengan gaya duduk yang tertata anggun, saat peragaan busana sekuen pertama mereka masih asyik memerhatikan koleksi busana. Di sekuen selanjutnya mereka asyik mengobrol dengan geng-nya hingga tak sadar pergelaran busana akan berakhir karena lampu pencahayaan panggung peragaan mulai meredup, yang menadakan grand finale karena keasyikan chatting di blackberry messenger bersama teman-teman di seberangnya. Saat akhir acara yang punya acara naik ke pentas untuk mengumumkan best dressed dari tamu yang hadir malam itu “ And the best dressed for this night is Miss Daphne Guiness !” Dengan langkah percaya diri dan berbahagia perempuan itu naik ke atas panggung menerima hadiah produk dari label fashion yang punya acara malam itu. Perempuan itu mengenakan busana malam bepotongan panjang menutupi leher dan lengan dengan material sutera transparan berpalet hitam yang mengilap dan memperlihatkan busana dalam sejenis body suit yang terlihat samar-samar. Tata rambut up do, alas kakinya ankle boot hitam dan lehernya bertabur perhiasan batuan kristal berdesain maksimalis. Kelompok sosilaita yang duduk di baris depan dengan gaya yang seragam tersebut pun turut bertepuk tangan dan saling menoleh kanan-kiri kepada teman-temannya yang duduk di sampingnya dengan wajah keheranan dan tak menerima kenyataan .
Mengapa harus seragam? Dress code pada gelaran pesta memang sewajarnya harus dipatuhi untuk menghargai yang punya hajatan. Namun mempresentasikan kode busana yang diminta untuk suatu pesta tak harus sama bukan? Bila kode busana pada cerita di atas meminta tampilan busana seksi bukan berarti gaya busana bernuanasa sensual tersebut hadir melalui mini dress dan memamerkan bagian dada yang membuat setiap pria yang melirik Anda ingin menerkam dan berimajinasi untuk berakhir di ranjang. Busana bernapas seksi bisa hadir dengan gaun panjang seperti si pemenang busana terbaik. Busana seksi bisa hadir dengan elegan dengan eksplorasi material transparan, mengekpos bagian punggung belakang atau motif bernapas sensual seperti animal prints hingga ke aksesori-aksesori pelengkapnya. Anda diminta untuk kreatif soal berbusana agar pilihan dan gaya berbusana Anda sangat individual hingga bisa naik ke atas panggung dengan gelar busana terbaik. Referensi dan frekuensi Anda “bermain” pada elemen busana dijamin bisa membuat Anda mahir soal berbusana, Anda pun akan menonjol di kelompok Anda dengan selera busana personal Anda. Sekali lagi, keseragaman dalam berbusana terutama saat berpesta membuat rekaman foto tak semarak bukan? Gaya busana yang variatif pada tamu undangan memperlihatkan keindahan dan kesuksesan ranah fashion bagi Anda. Jangan jadikan dress code sebagai jebakan untuk tampil seragam. “Eh loe pakai baju apa entar malam?”, sibuk bertanya dan mengecek teman-teman melalui blackberry messenger agar tampil seperti kebanyakan. Dan paling penting selain soal busana adalah attitude berpesta Anda pun harus tulus dan bijak. Berbaur dengan para undangan lain diikuti dengan tata cara berkomunikasi yang natural dan sewajarnya memberikan atmosfir pesta begitu indah bahkan Anda akan menambah teman dan networking baru yang berguna bagi Anda. Dan terakhir jangan pernah tidak memedulikan acara yang digelar padahal Anda sadar betul Anda duduk di front row dan diperhatikan undangan lain, hal tersebut tidak santun dan menghargai yang punya hajat.
No comments:
Post a Comment