PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

PARIS FASHION WEEK AW 2017/2018

Sunday, December 1, 2013

DESIGNER OF THE MONTH: YOGIE PRATAMA


YOUNG POWER!
Yang muda juga bisa bersinar cemerlang dalam kreasi dan prestasi. Asal terus belajar dan kerja lebih keras seperti Yogie Pratama buktikan. 
Oleh, Adi Surantha.
 


Dalam mendesain saya mencoba untuk mendesain sesuatu yang clean, fitted dan tailored . Terlihat simple tapi sebenarnya merancang koleksi tersebut cukup rumit dan inspiring. Saya suka merancang baju dengan teknik single sewn, kain tidak dipotong terlalu banyak dan mengeksplor potongan yang esensial. Potongan pada beberapa bagian rancangan tetap hadir sesuai dengan garis rancangnya.”

Cocktail dan evening dress adalah koleksi yang sering saya lansir. Saya ingin agar wanita Indonesia yang gemar menikmati busana ini bisa mencoba karakter desain yang lebih simple dan potongan clean untuk gaun-gaunnya. Gaun pesta bisa lebih bernyawa bukan hanya melalui detail dekoratif saja tapi juga melalui cutting dan kualitas bahannya.”

Inspirasi diraih dari ragam objek hingga gaya hidup market kita. Bisa dari piring atau tembok usang yang berelasi dengan karakter wanita yang mengisnpirasi saya. Saya suka sekali browsing, alam dan culture

Saya itu konservatif. Buat sesuatu yang baru gampang, bertahan dengan sesuatu yang lama itu susah. Karena menurut saya, memiliki hal yang historis itu sangat berharga dan menjadi patokan dalam berkarya.”

Setiap wanita harus mengenal bentuk anatomi tubuhnya dengan baik. Sehingga dia bisa memilih dan meminta rancangan busana yang terbaik bagi dirinya.”

Nuansa sexy saya eksplor melalui detail transparan dan desan fitted di tubuh. Biasanya bagian dada dan pinggul saya desain lebih besar dan bervolume tapi area pinggang yang kecil.”

Dalam berkerja saya selalu memiliki sistem dan tim yang baik dan berjalan dengan sesuai. Saya menjalankan komunikasi dengan tim kerja dengan intens. Sejak kecil, saya dan keluarga mengenal dekat industri garmen dan itu terus saya pelajari sampai sekarang.”

Hidup di kota itu menuntut individu untuk mengenakan busana yang simple, bahan berkualitas, desain timeless, mudah perawatannya dan totalitas gaya yang mewah.”

Dalam merancang busana, seorang desainer jangan terlalu mengikuti emosi berlebihan. Ketika sebuah rancangan sudah memiliki estetikanya yang pas, cukup fokus pada beberapa detail dan bagian tubuh.”

Saat ingin menjadi desainer, saya belajar di Paris. Saya memutuskan di Paris karena menurut saya craftsmanship dan filosofi busana sangat kental di sana. Dari situ saya bisa mengenal dekat dalam merancang busana secara detail. Teknik jahit dan pengetahuan bahan hingga penggarapannya saya selami dengan baik.”

Desainer favorit saya John Galliano karena dia bisa membuat penikmatnya masuk dalam imajinasinya. Kedua, Valentino Garavani karena mengenal dekat apa yang diinginkan wanita, juga Raf Simons.

Seorang desainer fashion yang baik harus bisa berkarya dengan rancangan dan garis desain hingga lapisan masyarakat yang beragam. Rancangan yang bisa dikenakan dengan mudah dan sangat nyaman sangat bernilai bagi saya.”

Bergabung di IPMI (Ikatan Perancang Mode Indonesia) merupakan berkat bagi saya. Karena anggota desainer yang lebih senior yang bergabung lebih lama dan pengalamannya yang banyak. Itu saya jadikan mentor saya dan tempat bertanya bagi saya.”

Saya cinta batik dan ikat, tapi untuk mengeksplor dan memasarkannya harus berkerja sama dari banyak pihak. Dukungan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar cinta pada produknya sendiri juga memegang andil dan memudahkan desainer untuk berkreasi. “









No comments:

Post a Comment